Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre Layanan Paspor hingga Malam, Seorang WNI Meninggal di Trotoar KBRI Kuala Lumpur

Kompas.com - 01/11/2019, 12:42 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan meninggal dunia di trotoar depan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia.

Kabar tersebut disebarkan pertama kali melalui unggahan akun Facebook milik Aktivis HAM dari Migrant Care Anis Hidayah pada Jumat (1/11/2019) pagi.

Kompas.com sudah menghubungi Anis Hidayah untuk mengutip unggahan yang dia tulis di Facebook.

Dalam unggahannya, Anis mengatakan bahwa pada Kamis (31/10/2019) malam sekitar pukul 08.30 WIB, dirinya mendapatkan kabar dari Alex Ong yang berisi dua buah foto dengan keterangan yang cukup panjang.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur Menangkan Sidang Kasus 153 TKI di Malaysia

"Saya buka dan baca pelan-pelan, begini isinya:

Pak Tamam, warga Bawean meninggal dunia di trotoar KBRI KL saat antre paspor pada Kamis, 31 Oktober 2019 jam 7.20 malam waktu setempat. Pak Tamam memiliki riwayat jantung berdasar info dari keluarga," tulis Anis dalam akun tersebut.

Anis melanjutkan, antrean paspor di trotoar KBRI Kuala Lumpur sudah menggelisahkan sejak lama.

Para buruh migran yang akan mengantre paspor harus mengambil antrean sejak jam 12 siang dan mengantre hingga larut malam hanya untuk mendapatkan nomor.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur Pulangkan WNI Korban Jaringan Perdagangan Manusia

"Dan menunggu untuk proses pasporan keesokan harinya. Mereka banyak yang datang dari jauh dan terpaksa menunggu di trotoar. Bisa dibayangkan angin malam menemani dan mengancam. Apalagi mereka yang datang seusai kerja dan lembur," tulis Anis.

Anis melanjutkan, adanya kejadian yang menimpa Pak Taman tersebut harus menjadi memomentum dan bahan evaluasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Dirjen Imigrasi, dan KBRI Kuala Lumpur sendiri.

"Bagaimana semestinya mekanisme antrian paspor harus dibangun secara lebih manusiawi. Di antara antrian itu juga banyak perempuan dengan usia senja," kata dia.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha membenarkan adanya WNI yang meninggal dunia.

Baca juga: Mantan Atase di KBRI Kuala Lumpur Dituntut Bayar Uang Pengganti Rp 535 Juta

"Diduga karena serangan jantung saat sedang mengantre layanan di KBRI Kuala Lumpur," ujar Judha melalui keterangan tertulisnya.

Judha mengatakan, KBRI segera menghubungi kepolisian setempat dan keluarga. Dari info keluarganya, almarhum memang diketahui memiliki riwayat sakit jantung.

"Berdasarkan data rekam medis yang disampaikan keluarga, polisi tidak melakukan otopsi dan jenazah telah diserahkan kepada keluarga. KBRI Kuala Lumpur membantu keluarga untuk pengurusan jenazah," kata dia.

Adapun korban dan istrinya merupakan permanent resident di Malaysia dan memiliki 3 anak berkewarganegaraan Malaysia. Jenazah almarhum juga akan dimakamkan di Malaysia.

Kompas TV Seorang Warga Negara Indonesia yang sempat dilaporkan hilang dalam peristiwa jembatan ambruk di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, ditemukan meninggal dunia. Dengan penemuan ini, warga Indonesia yang meninggal jadi 3 orang.<br /> <br /> Korban ketiga dari Indonesia, dipastikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha. Satu WNI ABK yang hilang telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Dengan demikian, seluruh tiga WNI ABK yang hilang telah ditemukan. Kita hubungi pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com