Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampung, Ryamizard Serah Terima Jabatan Menteri Pertahanan ke Prabowo

Kompas.com - 24/10/2019, 15:23 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto rampung menyelesaikan upacara serah terima jabatan sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024 menggantikan menteri sebelumnya Ryamizard Ryacudu.

Prosesi sertijab dilaksanakan di Gedung AH Nasution, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Sandiaga: Masuknya Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju Jadi Sinyal Persatuan

Prosesi sertijab itu ditandai dengan penandatanganan memorandum pelaksanaan tugas oleh Ryamizard dan Prabowo.

Setelah itu, Ryamizard menyerahkan memorandum tersebut kepada Prabowo.

Keduanya kemudian melaksanakan foto bersama. Puncaknya, pejabat dan pegawai Kemenhan menghampiri Prabowo untuk memberikan ucapan selamat melalui jabat tangan.

Tampak mendampingi Prabowo, yakni sang adik, Hashim Djojohadikusumo.

Baca juga: Posisi Edhy Prabowo di DPR Akan Digantikan Ahmad Muzani

Hadir dalam prosesi sertijab tersebut, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berserta seluruh Kepala Staf TNI dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Hadir pula empat petinggi Partai Gerindra, yakni Ahmad Muzani, Sufmi Dasco Ahmad, Edhy Prabowo dan Sugiono. 

 

Kompas TV Empat menteri periode pertama Joko Widodo, Susi Pudjiastuti, Hanif Dhakiri, Retno Marsudi, dan Rudiantara akan berbincang terkait kinerja dikabinet. Saat Ari Kriting menanyakan beberapa kuis terungkap bahwa menteri Susi pernah kesal dengan sesama menteri lain. Kira-kira bu Susi kesal dengan siapa ya? #SusiPudjiastuti #Jokowi #KabinetMaju
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com