Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipulangkan, 535 dari 845 Orang yang Ditangkap terkait Rusuh di DPR

Kompas.com - 02/10/2019, 20:55 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya sudah memulangkan 535 orang yang terkait kerusuhan tanggal 30 September 2019.

Total orang yang ditangkap dalam kerusuhan di gedung MPR/DPR hingga hari ini, Rabu (2/10/2019), yaitu 845 orang.

"Yang masih dalam proses pemeriksaan oleh polda dan jajaran ada 310," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019).

Baca juga: Data Sementara, 5 Orang yang Diamankan Saat Kerusuhan Positif Pakai Narkoba

Sejumlah orang yang diamankan tersebut dipulangkan karena tak terbukti bersalah dan di bawah umur atau proses diversi.

Rinciannya, Polda Metro Jaya mengamankan 379 orang. Sebanyak 156 orang sudah dipulangkan dan sisanya masih dalam pemeriksaan.

Baca juga: Dua Siswa SD Menangis Saat Ditangkap Polisi karena Ikut Aksi di Sekitar Gedung DPR RI

Kemudian, Polres Jakarta Utara mengamankan 36 orang dan semuanya telah dipulangkan karena masih di bawah umur sehingga polisi melakukan proses diversi.

Sementara, sebanyak 63 orang telah diamankan Polres Jakarta Pusat dan seluruhnya sudah dipulangkan.

Di wilayah hukum Polres Jakarta Barat, sebanyak 170 orang diamankan, 83 orang dipulangkan, dan 87 lainnya masih dalam proses.

Baca juga: Ikut Demo, HMI Minta Polisi Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Terakhir, 197 orang yang diamankan Polres Jakarta Selatan telah dipulangkan seluruhnya.

"Tidak menutup kemungkinan apabila tidak terbukti dan pelakunya adalah anak-anak, maka akan dilakukan diversi dengan didampingi KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)," ungkapnya.

Sebelumnya, gelombang aksi massa yang mengkritik rancangan undang-undang (RUU) KUHP, UU KPK yang sudah direvisi, dan sejumlah RUU lain mengakibatkan gedung wakil rakyat tersebut kembali dibanjiri massa pada Senin (30/9/2019).

Baca juga: Para Orangtua Menangis Saat Jemput Anaknya yang Ditangkap di Polda Metro Jaya

Massa yang datang beragam pada aksi kemarin. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, hingga Universitas Negeri Jakarta turun ke jalan.

Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yaitu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga bergabung dalam massa.

Massa semakin ramai setelah bergabung kelompok buruh hingga pelajar STM.

Baca juga: Puluhan Orang Ditangkap Dalam Bentrokan di Simpang Semanggi

Sayangnya, protes di seputaran Gedung DPR RI tak berjalan mulus. Sekitar pukul 16.38 WIB, aksi demo tersebut mulai rusuh.

Rusuh dimulai ketika polisi menembakan gas air mata ke arah demonstran yang sebagian besar adalah para pelajar di sekitar Palmerah, tepatnya di Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Gelora.

Situasi Jalan Gatot Subroto dan kawasan Semanggi, tepatnya di sekitar Kampus Atma Jaya, Plaza Semanggi, dan gedung Polda Metro Jaya mulai kondusif pada pukul 23.00 WIB, setelah kerusuhan antara demonstran dan polisi pecah selama hampir tujuh jam.

Kompas TV Kapolres Metro Jakarta Pusat meminta massa aksi untuk membubarkan diri karena telah mengganggu ketertiban. Agar situasi dapat terkendali Kapolres pun meminta para tokoh-tokoh warga palmerah dan Rawa Belong untuk berdialog di tengah-tengah rel Kereta Api Stasiun Palmerah. Ia juga mengatakan massa aksi yang ditangkap karena diduga provokator bukan warga Rawa Belong dan Palmerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com