Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Marinir Bantu Polisi Halau Demonstran di Wisma Pati TNI AL Lumba-lumba

Kompas.com - 26/09/2019, 15:41 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengklarifikasi soal peristiwa yang terjadi di Wisma Pati TNI AL Lumba-lumba, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) malam.

Menurut dia, anggota marinir membantu aparat kepolisian untuk memukul mundur para demonstran mahasiswa yang yang melarikan diri ke area Wisma Pati TNI AL Lumba-Lumba.

"Anggota TNI, khususnya marinir di Wisma Lumba-Lumba justru membantu mengusir para pendemo, keluar, dan memukul mundur sampai ke bendungan hilir," ujar Hadi dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Penjelasan Polri atas Insiden di Wisma Pati TNI AL Lumba-lumba

Dalam konferensi pers tersebut, hadir pula Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Kepala BSNN Hinsa Siburian.

Hadi mengatakan, dalam video yang viral di media sosial soal demonstran di wisma tersebut, memang terlihat adanya bentrok antara polisi dan marinir.

Kendati demikian, ia menampik adanya bentrok tersebut. Menurut Hadi, yang sebenarnya terjadi adalah marinir mampu menghalau para pengunjuk rasa dan memukul mundur sampai ke Bendungan Hilir.

"Justru prajurit marinir mampu menyelesaikan permasalahan dengan menghalau para demonstran sampai ke Senayan atau Bendungan Hilir. Sesuai dengan UU, demonstran tidak boleh masuk ke instansi militer," ucap dia.

Seperti diberitakan, awalnya anggota Brimob dan Satuan Shabara memukul mundur demonstran ke arah Cawang.

Baca juga: Warga Penuhi Pangkalan TNI AU, Ingin Keluar dari Wamena

Dalam pengejaran, ada demonstran yang melarikan diri ke area Wisma Pati TNI AL Lumba-Lumba.

Maka dari itu, anggota Marinir melakukan prosedur pengamanan. Namun, ada pula oknum anggota Brimob yang memaksa masuk ke area wisma tersebut.

Bahkan, ada yang melempar gas air mata hingga ujaran-ujaran tertentu.

Setelah 20 menit, sekitar pukul 21.50 WIB, aparat Brimob bersama Shabara mundur ke arah Gedung DPR. Situasi pun kondusif.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com