Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjumpaan Golkar dengan PKC Tak Bakal Goyang Ideologi Pancasila

Kompas.com - 23/09/2019, 00:04 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, menegaskan perjumpaan tokoh Partai Komunis China dengan pimpinan Partai Golkar dan partai lainnya tak bakal mengubah ideologi negara.

Golkar merupakan partai modern dan moderat yang tetap menjunjung kemajemukan dan berideologi Pancasila.

"Perlu saya tegaskan, Golkar tetap partai moderat siapa pun yang memimpin. Golkar tetap partai tengah, tetap partai kebangsaan dan tetap partai kemajemukan dan ideologi Pancasila," kata Agung Laksono dalam pernyataan tertulis, Minggu (22/9/2019).

Pada Sabtu (21/9/2019), Ketua Umum Partai Golkar dengan Kepala Politbiro Hubungan Internasional Partai Komunis China Song Tao di Jia Restaurant Hotel Shangri-La, Jakarta.

Agung menjelaskan, pertemuan itu lebih bersifat misi antara dua negara yang bersahabat, Indonesia dan Cina.

“Dalam pertemuan itu tidak dibahas tentang pertukaran kader, tetapi lebih pada misi kebudayaan, misalnya tukar cinderamata. Jangan diartikan yang aneh-aneh. Kedua pihak juga setuju untuk saling berkunjung,” kata Agung.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu denganbKepala Polit Biro Hubungan Internasional Partai Komunis China (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao, di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (21/9/2019).KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu denganbKepala Polit Biro Hubungan Internasional Partai Komunis China (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao, di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Ia menyatakan, pertemuan antara Golkar dengan PKC sesuai dengan amanat UUD 1945, yakni aktif menjaga perdamaian dunia.

Dalam hubungan luar negeri, imbuh dia, Indonesia dan Golkar berpatokan pada kebijakan luar negeri "bebas dan aktif" yang bersifat non-blok, dengan mencoba mengambil peran dalam berbagai masalah regional sesuai ukuran dan lokasinya.

Perlu diketahui, kunjungan Partai Golkar ke Partai Komunis Cina telah dilakukan sejak lama.

"Bahkan era Pak Wahono menjadi Ketua Umum Golkar, saya menjadi perwakilan yang berkunjung ke Cina, ke PKC,” ungkap Agung.

Ia pun tak cuma sekali mengunjungi PKC. Tokoh senior Partai Golkar itu bahkan sudah tiga kali berkunjung ke China.

Dalam kunjungan tersebut, kader Partai Golkar meninjau sekolah kader di PKC serta meninjau manajemen partai dan asetnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Kepala Polit Biro Hubungan Internasional PKC (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao di Restaurant Jia Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2019)Dok. Partai Golkar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Kepala Polit Biro Hubungan Internasional PKC (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao di Restaurant Jia Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2019)

Biasanya kader Partai Golkar juga menghadiri jamuan makan malam dan makan siang dengan pejabat setempat.

“Sudah tiga kali saya berkunjung ke PKC, era Pak Wahono, era Pak Harmoko dan era Pak Akbar Tanjung," katanya.

Agung menegaskan, kunjungan dan kerja sama itu tak mengubah dirinya menjadi berpaham komunis.

Kunjungan itu hanya semata-mata studi banding antara partai-partai dua negara. Studi banding itu pun, ia melanjutkan, berdasarkan kajian ilmiah.

“Saya tetap antikomunis, saya tetap Golkar. Jadi jangan keliru menterjemahkannya. Kami kerja sama bukan soal ideologinya, tetapi lebih pada tata cara pengelolaan partai. Saya setuju untuk tetap diteruskan kerja sama ini,” tuturnya.

Agung meminta semua pihak untuk tidak berprasangka buruk atas kunjungan PKC ke Golkar.

“Jangan phobia, hubungan kita tetap terbuka dan Golkar selalu menjaga dan menghargai kedaulatan masing-masing. Saya kira PKC juga sama,” ucapnya.

Ketua Umum Partai Golkar menyampaikan jalannya pertemuan dengan Kepala Polit Biro Hubungan Internasional PKC (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao di Restaurant Jia Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2019)KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Ketua Umum Partai Golkar menyampaikan jalannya pertemuan dengan Kepala Polit Biro Hubungan Internasional PKC (Head of International Department Communist Party of China) Song Tao di Restaurant Jia Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (21/9/2019)

Agung merasa perlu menegaskan hal itu karena ada pihak-pihak yang memakai momen kunjungan PKC ini untuk mendiskreditkan Airlangga Hartarto dan Golkar.

"Ini menjelang Munas Golkar, jadi ada yang berusaha goreng-goreng pertemuan seolah-olah Golkar melenceng," ujarnya.

Beberapa waktu belakangan, Golkar mengirimkan kadernya studi banding ke PKC.

“Sekarang malah lebih banyak bicara soal ekonomi. Berbicara soal jalur sutera atau One Belt One Road, bahkan saya lihat lebih banyak bicara soal kapitalis,” ungkap Agung.

Topik ekonomi tentu menarik dipelajari karena Cina berpaham komunis, tetapi ekonominya kapitalis.

Agung menambahkan kunjungan ke Cina tak hanya dilakukan oleh Golkar. PDI-P, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, dan PPP dan PKB juga berkunjung ke PKC di Cina.

Bahkan, Song Tau juga menyempatkan diri bertemu Ketua Umum PDI-P dan Gerindra dalam kunjungan singkatnya.

“Tiga partai itu secara khusus mereka kunjungi. Jadi kenapa diributkan soal Golkar yang aneh-aneh,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com