Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun Kompas.com, Hari Ini 24 Tahun Lalu

Kompas.com - 14/09/2019, 09:28 WIB
Heru Margianto

Editor


KOMPAS.com — Hari ini, 24 tahun lalu, 14 September 1995, harian Kompas terbit seperti biasa. Tidak ada yang istimewa.

Halaman 1 harian Kompas memajang foto Presiden Soeharto yang sedang meneteskan vaksin polio kepada seorang anak. Foto tersebut menggambarkan artikel di bawahnya yang berjudul Tahun 2000 Indonesia Bebas Polio.

Di sudut kanan halaman, terpampang headline hari itu: Tamil Ledakkan Pesawat AU Sri Lanka, 81 Tewas.

Yang istimewa pada 14 September, 24 tahun lalu, adalah apa yang terjadi di salah satu sudut ruang redaksi harian Kompas.

Untuk pertama kali, berita-berita yang terbit di koran hari itu diunggah ke internet ke laman www.kompas.co.id. Laman digital itu disebut Kompas Online, disingkat KOL.

Inilah cikal bakal kompas.com yang Anda nikmati hari ini.

Baca juga: Kompas.com, Transformasi Digital Kompas

Tak ada pesta yang menandai unggahan pertama itu. Juga tak ada pengumuman di koran Kompas yang menginformasikan kepada pembaca bahwa berita-berita di harian Kompas mulai hari itu sudah bisa dinikmati secara digital.

Informasi soal laman digital Kompas Online baru muncul di harian Kompas pada 22 Oktober 1995 lewat artikel yang ditulis wartawan Kompas, pendiri Kompas Online, Rene L Pattirajawane, yang berjudul Kompas Online: Informasi Masa Depan.

Di awal tulisannya, Rene menyampaikan, Kompas Online bertujuan "...membaca pembaca surat kabar ke jenis informasi dan komunikasi perseorangan yang baru di masa depan."

Awalnya, Kompas Online diwujudkan sebagai layanan tambahan buat para pembaca harian Kompas yang kesulitan mendapatkan koran.

Dengan teknologi informasi ini, para pembaca harian Kompas di luar Pulau Jawa tidak perlu menunggu koran datang di sore hari atau keesokan harinya. Berita-berita harian Kompas dapat dinikmati di pagi yang sama ketika koran terbit.

Ada juga pertimbangan globalisasi. Ada banyak pembaca setia harian Kompas yang tinggal di luar negeri, seperti Eropa, Australia, Jepang atau Amerika Serikat. Di negara-negara itu, harga koran mahal karena biaya distribusi yang juga mahal.

Kehadiran Kompas di ranah digital mempermudah mereka untuk mengakses informasi surat kabar dengan cepat dan murah.

Kompas Online merupakan salah satu pionir media digital. Ia lahir saat teknologi internet masih begitu awal dan mahal di Indonesia.

Saat itu layanan internet baru disediakan PT Indo Internet (Indonet) yang muncul pada 1994 dan PT Rahardjasa Internet (Radnet) yang muncul pada 1995. Itu pun dengan kecepatan modem maksimal 28,8 kbps.

Pelanggan internet pun belum banyak saat itu. Data paling lawas yang bisa dikutip adalah data 1998 milik Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) yang menyebut pelanggan internet berjumlah 138.000. Bandingkan dengan pengguna internet saat ini yang mencapai 171 juta orang (APJII 2018).

Dalam perjalanannya selama 24 tahun, Kompas.com tidak lagi hanya merupakan ekstensa atau layanan tambahan dari harian Kompas. Ia berkembang menjadi entitas baru media yang menyajikan informasi yang sepenuhnya mengikuti roh digital: cepat, update, multimedia.

Dengan rohnya sebagai "anak zaman digital", Kompas.com ingin hadir sebagai media yang jernih melihat dunia, menawarkan perspektif, makna, dan mencerahkan pembaca.

Selamat ulang tahun ke-24 Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com