Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Terpilih Terdiri dari 50,26 Persen "Wajah Lama", 80,52 Persen Laki-laki

Kompas.com - 04/09/2019, 15:46 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 575 calon anggota DPR RI 2019-2024 terpilih.

Dari jumlah tersebut, ada "wajah lama", ada pula yang kali pertama duduk sebagai anggota dewan. Jumlah keduanya hampir sama, meskipun tetap didominasi petahana.

"Dari 575 anggota DPR RI terpilih, sebanyak 286 orang atau 49,74 persen merupakan non-petahana. Sebanyak 298 orang atau 50,26 persen merupakan petahana," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik melalui keterangan tertulis, Rabu (4/9/2019).

KPU telah membedah profil 575 calon anggota DPR RI terpilih itu. KPU selanjutnya mengkategorikan caleg berdasar jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan.

Baca juga: Caleg Terpilih Tak Serahkan LHKPN hingga 7 September Akan Ditunda Pelantikannya

Berdasar jenis kelamin, laki-laki masih mendominasi calon anggota DPR RI terpilih. Ada 463 (80,52 persen) caleg laki-laki dan 112 (19,48 persen) caleg perempuan.

Dari segi usia, paling banyak caleg terpilih berumur 41 hingga 60 tahun. Jumlahnya sebanyak 284 orang (66,78 persen).

Persentase caleg berusia lebih dari 61 tahun menempati urutan kedua terbanyak, yaitu 96 orang (16,70 persen).

Terakhir, caleg muda berusia 21 hingga 40 tahun presentasenya sebesar 16,52 persen atau 95 orang.

Baca juga: Ini Profil 3 Caleg Muda DPR yang Usianya 23 Tahun

Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, caleg DPR terpilih didominasi lulusan S2. Jumlahnya sebanyak 210 orang (36,5 persen).

Selanjutnya, sebanyak 198 caleg (34,4 persen) lulus pendidikan S1/D4, sebanyak 56 orang (9,7 persen) lulus dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat, 53 orang (9,2 persen) lulusan S3, 6 orang caleg (1,0 persen) lulusan D3 dan lainnya sebanyak 52 orang (9,0 persen).

Sebanyak 575 caleg DPR RI terpilih ini telah ditetapkan oleh KPU, Sabtu (31/9/2019) kemarin, dan tinggal menunggu pelantikan Oktober mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com