JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengatakan, ada perbedaan pernyataan antara Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Presiden Joko Widodo terkait sepuluh nama capim KPK peridoe 2019-2023.
Pansel menyebut seolah sepuluh nama capim yang telah diserahkan ke Jokowi itu tidak akan diutak-atik.
Sementara itu, Jokowi terkesan masih membuka ruang adanya koreksi terhadap nama-nama capim.
"Kelihatan sekali bahwa ketua pansel berharap tidak ada koreksi terhadap calon-calon yang sudah mereka hasilkan, tetapi, kalau kita lihat, dari pernyataannya Pak Jokowi itu masih sangat membuka ruang adanya koreksi terhadap nama-nama yang sudah disampaikan," kata Agus di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Baca juga: Wakil Jaksa Agung: Capim KPK dari Kejagung Tak Bermasalah
Menurut dia, pernyataan presiden itu seolah mendelegitimasi kinerja pansel.
Perbedaan ini, menurut Agus, menunjukkan bahwa Pansel begitu ingin presiden langsung menerima kesepuluh nama capim untuk selanjutnya dilimpahkan ke DPR.
Padahal, sepuluh nama capim yang dinyatakan lolos ini menuai sejumlah polemik.
"Termasuk kritikan-kritikan, masukan-masukan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para guru bedar yang memberi warning kepada presiden agar hati-hati dan terus memantau kinerja dari pansel," ujar Agus.
Agus berharap, Jokowi bisa memenuhi aspirasi rakyat untuk mencoret nama-nama dari pansel yang diduga bermasalah dan tidak meneruskannya ke DPR.
Sebab, baik buruknya nasib KPK ada di tangan pimpinan mendatang.
"Kita harap presiden bisa melakukan langkah taktis. Masih banyak opsi yang bisa dilakukan," kata Agus.
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengumumkan 10 nama yang lolos seleksi wawancara dan uji publik.
Baca juga: Anggota Komisi III Sebut 3 Kriteria Capim KPK yang Dicari DPR
Pengumuman itu disampaikan setelah Pansel Capim KPK menyerahkan 10 nama tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Senin (2/9/2019).
Berikut nama 10 capim yang lolos seleksi sebagaimana diungkapkan Ketua Pansel Yenti Garnasih:
1. Alexander Marwata (komisioner KPK)