Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Persilakan China Investasi di Proyek Transportasi Ibu Kota Baru

Kompas.com - 03/09/2019, 14:59 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku belum mendengar rencana China untuk berinvestasi dalam pembangunan sarana transportasi di ibu kota baru di wilayah Kalimantan Timur.

Namun, pemerintah mempersilakan China jika memang ingin berinvestasi. Tak hanya China, ia juga mempersilakan pihak lain yang ingin berinvestasi.

"Saya belum dengar (rencana investasi China), tapi welcome saja kalau mereka ingin ikut dalam proyek KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha)," ungkap Budi ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Baca juga: Bamsoet: Banyak Manfaat dari Pengobatan Tradisional China...

Ia mengaku belum mengetahui proyek yang akan ditawarkan kepada China dan pihak lain untuk berinvestasi.

Namun, Budi mengatakan pemerintah berupaya agar pembangunan nantinya tidak menyerap banyak APBN.

"Dia boleh memberikan usulan nanti, tidak harus China ya. Siapa pun bisa, termasuk dalam negeri juga bisa. Tapi kalau kita upayakan sedapat mungkin APBN-nya sedikit mungkin," tutur dia.

Baca juga: Investor China Danai Proyek Apartemen Mahasiswa di Serpong

Budi memberikan gambaran mengenai sarana transportasi di ibu kota baru nantinya.

Ia mengatakan, pemerintah akan mengupayakan penggunaan kendaraan listrik. Kemudian, mereka juga berencana membuat kereta dengan teknologi automated guideway transit (AGT).

Kereta dengan teknologi itu direncanakan dibangun untuk menjadi alat transportasi antar-kantor pemerintah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Provinsi Kalimantan Timur.

Lokasi yang dipilih adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur.

Kompas TV Dari tiga usulan lokasi baru pusat pemerintahan Jawa Barat, salah satunya adalah wilayah Tegalluar. Tokoh masyarakat setempat pun menanggapi positif rencana pemindahan.<br /> <br /> Desa Tegalluar, sebagian wilayahnya masih berupa lahan persawahan. Secara geografis, tegal luar berbatasan langsung dengan dengan Kota Bandung.<br /> <br /> Jika dipilih menjadi pusat pemerintahan Jawa Barat yang baru, rencananya kawasan Tegalluar akan dibangun sebagai kota baru, lengkap dengan pembangunan stasiun kereta cepat Jakarta, Bandung, dan jalan Tol Cileunyi, Garut, Tasik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com