Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Perancis, Bekraf Ingin Bangun Ekosistem Industri Film yang Lebih Baik

Kompas.com - 22/08/2019, 14:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya menggenjot industri perfilman Indonesia. Belajar dari pemerintahan Perancis, Bekraf ingin membangun ekosistem industri film menjadi lebih baik.

"Yang pertama ekosistem, policy-nya, bagaimana komisi-komisi film itu bisa mendatangkan film-film internasional, datang ke sana untuk shooting di Perancis," kata Direktur Hubungan Internasional Bekraf, Candra Negara usai acara 'Creative Talk: Learning From the French Digital Industry and Cinematography' di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Baca juga: Bekraf Sosialisasikan Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif

Candra mengatakan, banyak negara di dunia menjadikan Perancis sebagai lokasi shooting film bukan hanya karena keindahan Menara Eiffel. Tetapi, lebih karena fasilitas yang diberikan pemerintah setempat.

Pemerintah Perancis bahkan melakukan pengurangan pajak untuk menarik negara-negara lain memproduksi film di Kota Mode itu.

Selain dukungan dari pemerintah, masyarakatnya pun mendukung lahirnya film-film yang tidak hanya kategori box office, tetapi juga film independen.

Oleh karenanya, menurut Candra, untuk membangun ekosistem perfilman yang baik, Indonesia masih perlu berbenah dalam sejumlah aspek.

Mulai dari riset, infrastruktur, pendanaan, pemasaran, teknologi informasi, hingga hubungan antarlembaga terkait.

"Jadi enggak cuma satu sisi saja, enggak (cuma) produksinya, (tapi) dari kreasinya, pemasarannya, distribusinya, sampai ke konservasinya," ujar Candra.

Baca juga: Bekraf Ingin Bangun Konsep Kota Berbasis Industri Kreatif

Salah satu upaya yang telah dilakukan Bekraf untuk mendorong laju industri perfilman adalah membangun sarana yang mereka sebut Misbar atau Gerimis Bubar.

Jika pada zaman dahulu Misbar merujuk pada konsep bioskop terbuka, Bekraf melakukan hal serupa, tapi dengan sejumlah fasilitas yang lebih menarik.

Diharapkan, Misbar tidak hanya menjadi tempat untuk menonton film, tetapi juga wadah berkumpulnya orang-orang seni. "Itu yang kami dorong, ekosistem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com