Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kita Ingin Fokus Pembangunan SDM Sejak Bayi Masih di Kandungan

Kompas.com - 22/08/2019, 06:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo berjanji akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia dalam pemerintahan periode keduanya pada 2019-2024 mendatang.

Jokowi mengatakan, pembangunan sumber daya manusia akan dimulai sejak masih berada di dalam kandungan.

"Lima tahun ke depan, kita ingin fokus pada pembangunan sumber daya manusia yang kita mulai sejak bayi dalam kandungan," kata Jokowi dalam tayangan Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (21/8/2019) malam.

Baca juga: Butuh Sinergitas Pusat dan Daerah untuk Sukseskan Pembangunan SDM

Jokowi menuturkan, Kementerian Kesehatan akan ditugaskan untuk benar-benar memperhatikan kesehatan ibu hamil dengan memberikan nutrisi, gizi dan makanan tambahan bagi ibu hamil.

Kementerian Kesehatan, kata Jokowi, juga akan ditugaskan untuk memperhatikan kesehatan anak-anak yang baru lahir.

"Anak lahir juga sama, pemberian makanan tambahan. Pemberian gizi juga mulai diikuti dan diperhatikan," ujar Jokowi.

Diketahui, bukan kali ini saja Kepala Negara mengutarakan komitmennya membangun SDM sejak masih berada dalam kandungan.

Dalam pidato kenegaraan yang dibacakan dalam Sidang Bersama DPD-DPR RI, Jumat (16/8/2019) lalu, Jokowi juga telah menegaskan hal yang sama.

Baca juga: Pidato Jokowi Benar, Pembangunan SDM Dimulai dari Kesehatan Ibu Hamil

Salah satu yang disorot kala itu adalah komitmennya menurunkan angka stunting.

"Kita turunkan angka stunting sehingga anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi yang premium," kata Jokowi.

Fokusnya dalam membangun SDM merupakan kelanjutan dari pembangunan infrastruktur yang menjadi fokusnya pada periode pertama pemerintahannya.

"Dalam suasana kompetisi ketat seperti ini, yang namanya infrastruktur menjadi sebuah syarat mutlak, yang namanya sumber daya manusia itu juga menjadi sebuah syarat mutlak dalam kita membangun negara kita," kata Jokowi.

 

Kompas TV Pada pidato visi Indonesia 2019-2014 pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memastikan ada 5 fokus kerja yang akan dilakukan dalam 5 tahun ke depan. Perubahan kondisi global yang cepat dan dinamis membuat pemerintahan lima tahun ke depan menempuh pola baru dalam mengelola negara. Jokowi menyatakan lima fokus di jilid kedua pemerintahannya adalah melanjutkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur pembangunan sumber daya manusia menarik investasi mereformasi birokrasi dan menjamin penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara. Kebijakan pemerintah juga dituntut memiliki fleksibilitas yang tinggi mengingat perubahan ekonomi dunia yang sangat cepat. #JokowiMaruf #VisiIndonesia #FokusKerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com