Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU: Hoaks Pemilu 2019 Meningkat Sangat Pesat Dibanding Sebelumnya

Kompas.com - 20/08/2019, 12:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyebut bahwa hoaks terkait penyelenggaraan pemilu meningkat dari tahun ke tahun.

Terhitung sejak tahun 2004, hoaks menyerang penyelenggara pemilu melalui teknologi informasi. Peristiwa ini terus menerus terjadi, dan puncaknya pada Pemilu 2019.

"Tahun 2019 itu lebih melebar lagi. Spektrumnya jauh lebih luas jauh lebih beragam dan persebarannya meningkat sangat cepat dibanding pemilu sebelumnya," kata Arief dalam focus group discussion "Hoaks dalam Pemilu 2019" di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).

Arief mengatakan, pada pemilu-pemilu sebelumnya, hoaks hanya menyerang KPU sebagai institusi penyelenggara pemilu.

Baca juga: Mafindo: Tahun Ini, 100 Hoaks Politik Beredar Setiap Bulan

Namun, dalam Pemilu 2019 hoaks tidak hanya menyerang institusi KPU, tetapi juga personal penyelenggara pemilu, bahkan antar-peserta pemilu.

Hoaks yang menyerang penyelenggara Pemilu tahun 2019 misalnya, terkait peristiwa tujuh kontainer surat suara tercoblos, settingan server KPU, dan lainnya.

Peristiwa-peristiwa tersebut, menurut Arief, meski sudah ditindaklanjuti, tidak akan bisa terhapus dalam ingatan masyarakat.

"Sekali informasi tersampaikan, dia tak akan pernah bisa dihilangkan ataupun ditarik kembali," ujar Arief.

"Artinya di dalam pikiran masyarakat, sudah melekat bahwa KPU itu kotak (suara) kardus, bahwa KPU mencoblos surat suara tujuh kontainer," ujar Arief.

Baca juga: Masyarakat Jabar Diminta Siaga Hadapi Gempuran Hoaks

Oleh karena itu, Arief menyebut, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk tidak hanya melawan hoaks, tetapi melakukan pencegahan.

Kerja sama itu, tidak hanya dari cybercrime Polri, tetapi bisa juga dari Badan Intelijen Negara (BIN), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Sekarang kita punya kepentingan agar penyebarluasan informasi yang tidak benar itu bukan hanya setelah tersebar kemudian kita counter, tapi kita lakukan pencegahan supaya tidak ada persebaran-persebaran hoaks," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com