Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Benar Rekrut Orang Muda Jadi Menteri, Ini 3 Hal yang Harus Dipertimbangkan Jokowi

Kompas.com - 15/08/2019, 16:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Peneliti dari Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengapresiasi pernyataan Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo, yang mengaku akan mengangkat beberapa orang muda dalam kabinet barunya.

Jokowi menyebutkan, akan memilih sosok muda dengan kisaran usia 30-35 tahun.

Bahkan, kata Jokowi, ada yang berusia di bawah 30 tahun.

“Pertama, saya memberikan apresiasi kepada Presiden untuk melakukan inovasi dalam hal proses penentuan kabinet. Apalagi kalau itu benar-benar terwujud atau terrealisasi,” kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Jokowi Ingin Menteri Muda dari Kalangan Parpol dan Profesional

Arya menyebutkan, untuk memimpin sebuah kementerian, seseorang harus memiliki kualifikasi tertentu.

Peneliti CSIS, Arya Fernandes di kantornya, Selasa (13/9/2016)Lutfy Mairizal Putra Peneliti CSIS, Arya Fernandes di kantornya, Selasa (13/9/2016)
Menurut dia, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan Jokowi sebelum menjatuhkan pilihannya pada nama-nama tertentu.

“Menurut saya ada 3 hal, pertama soal pengalaman, kapasitas dan kemampuan, dan ketiga soal jejaring,” ujar Arya.

Seorang menteri, kata Arya, harus memiliki pengalaman kepemimpinan yang mumpuni.

Pengalaman kepemimpinan itu tidak hanya di bidang pemerintahan, tetapi juga bidang lainnya.

“Yang penting mereka punya pengalaman memimpin orang dengan skala besar. Karena terlalu riskan kalau pos kementerian diberikan kepada anak muda yang enggak punya pengalaman. Kalau kata orang Melayu celaka 12 lah,” ujar dia.

Syarat kedua, memiliki kapasitas dan kemampuan.

Hal ini dinilainya sangat penting, karena posisi menteri bukan jabatan ringan. Ada tanggung jawab besar yang diemban, seperti mengeksekusi kebijakan, mengorganisasi pekerjaan, merencanakan RAPBN, dan lain-lain.

Kemampuan ini perlu dimiliki karena seorang menteri akan menghadapi birokrat senior yang pengalamannya jauh lebih panjang.

Terakhir, seorang menteri harus memiliki jejaring yang luas, khususnya dengan sesama institusi penyelenggara negara.

“Dia kan harus berinteraksi dengan DPR, dalam proses rapat kerja, atau dalam proses penentuan RAPBN, kalau dia enggak punya pengalaman, enggak punya jejaring politik, dia bisa jadi bahan olok-olokan, bulan-bulanan di DPR,” jelas Arya.

Baca juga: Jokowi dan Calon Menteri Muda, di Kabinet Sekarang Siapa yang Termuda?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com