Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bandar Narkoba, Kompolnas: Tembak Saja di Tempat

Kompas.com - 12/08/2019, 15:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Andrea H. Poeloengan sepakat dan menyetujui adanya tindakan tegas, tembak di tempat bagi para bandar narkoba.

Hal itu dilatarbelakangi banyaknya kejadian yang diterima aparat kepolisian saat menjalankan tugas menangkap para pelaku penjualan obat-obat terlarang.

Terbaru adalah penyerangan yang diterima Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar saat menggerebek bandar narkoba di salah satu kampung yang masuk di bawah wilayah hukum Polsek Patumbak.

“Terus nyatakan perang pada bandar narkoba, saya imbau para penegak hukum, agar pengedar dan bandar narkoba untuk segera ditembak di tempat,” kata Andrea kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (11/8/2019) malam.

Menurut Andrea, hilangnya nyawa seorang bandar narkoba sama artinya dengan selamatnya nasib masa depan bangsa dari bahaya obat-obatan terlarang.

“Jangan ada keraguan bagi para penegak hukum untuk ‘menghabisinya’ sesuai dengan aturan, karena hilang pun nyawa pengedar dan bandar narkoba, apalagi gembong mafianya, justru akan menyelamatkan ratusan juta bangsa Indonesia, serta keutuhan NKRI,” sebut dia.

Ia menyadari, menerima tindakan semacam ini merupakan risiko dari profesi sebagai seorang petugas kepolisian. Akan tetapi, Andrea berpendapat hal semacam ini tidak bisa didiamkan.

Baca juga: Kronologi Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan hingga Luka-luka

Penyerangan bandar narkoba kepada petugas menjadi cerminan betapa para pelaku tidak menghargai nyawa seorang manusia.

“Nyawa aparat saja tidak ada artinya bagi bandar dan pengedar narkoba, apalagi nyawa jutaan anak bangsa yang menjadi korban peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba,” ujar Andrea.

Untuk itu, Komisioner Kompolnas untuk masa kerja 2016-2020 ini sangat setuju jika aparat menindak tegas para bandar dengan memberikan tembakan di tempat.

“Inilah salah satu alasan saya, mengapa menyetujui agar pengedar dan bandar narkoba jangan diberi ampun, tembak saja di tempat sesuai dengan prosedur, jangan lagi ada rasa iba,” kata Andrea.

Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar mengalami luka akibat dikeroyok kawanan bandar narkoba menggunakan senjata tajam saat melakukan penggerebekan.

Penggerebekan itu dilakukan di daerah Jalan Karya Marindal I, Gang Rukun, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (6/8/2019) pekan lalu.

Akibat pengeroyokan yang diterima, AKP Ginanjar mengalami luka di bagian mukanya dan harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapat penanganan intensif secara medis.

Baca juga: Kapolsek Dikeroyok Bandar Narkoba Saat Penggerebekan, Wajahnya Luka-luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com