JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Rymaizard Ryacudu mengungkapkan ancaman nonfisik berupa ancaman mindset terhadap bangsa Indonesia.
Hal itu antara lain, upaya-upaya mengubah ideologi negara yakni Pancasila. Istilah lain atas hal ini adalah perang modern.
"Perang modern ini akan terus mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara," kata Ryamizard saat memberikan sambutan di acara dialog tokoh kebangsaan bertajuk 'Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa Satu Bangsa' di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Baca juga: TNI, Perang Proksi, dan Demokrasi
Metode operasionalnya pun beragam, di antaranya dilakukan melalui infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya, hingga agama.
"Muara akhir perang modern yang bernuansa materialisme ini adalah untuk menguasai sumber-sumber daya alam dan perekonomian nasional," terang dia.
Baca juga: Yang Lebih Berbahaya dari Proxy War...
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang kaya dengan keragamannya, ber-Bhineka Tunggal Ika, berlandaskan hukum UUD 1945, bersistem demokrasi, dan berdasar negara Pancasila.
"Ini semua sudah final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Bangsa ini sudah bersumpah untuk menempatkan Pancasila sebagai keabadian yang telah disumpah dihadapan Tuhan. Tidak ada kamusnya Pancasila digantikan ideologi lain," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.