Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Khatib di Istiqlal, Yusuf Mansur Berharap Umat Islam Bersatu Kembangkan Potensi Ekonomi

Kompas.com - 11/08/2019, 08:49 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ustaz Yusuf Mansur berharap umat Islam Indonesia bisa bersatu dalam mengembangkan potensi ekonomi nasional.

Menurut dia, pemanfaatan potensi ekonomi di Indonesia saat ini belum dikelola secara maksimal oleh umat Islam.

Hal itu disampaikan Yusuf Mansur saat mengisi ceramah shalat Idul Adha 1440 Hijriah di Masjid Istiqlal, Minggu (11/8/2019).

"Kita bicara soal ekonomi umat, ketangguhan ekonomi, bicara potensi ekonomi ini, umat relatif sudah mengeksplorasi dan memobilisasinya yakni dengan menjalankannya. Tapi yang belum adalah menyatukannya pada level nasional dan global," kata Yusuf dalam ceramahnya.

Baca juga: Slank, Mahfud MD, Yusuf Mansur Akan Gelar Konser Ngaji Kebangsaan di Surabaya

Ia mencontohkan, pelaporan kurban Idul Adha lewat saluran resmi saja bisa mencapai Rp 10 triliun per tahunnya.

Apalagi, kata dia, potensi ekonomi dari jual beli kurban bisa dimaksimalkan dengan menyatukan potensi para penyedia kurban di luar saluran resmi.

"PR-nya, umat kita kudu melangkah pada eksplorasi dan mobilisasi yang menyatu tidak berserakan. Jangan kelihatan ngumpul tapi kesannya lokal, kecilan, tidak bersifat nasional," katanya.

Yusuf juga menyoroti potensi generasi muda Islam Indonesia. Mereka bisa saja mengembangkan potensi ekonomi nasional dengan membangun financial technology dan e-commerce.

"Belum lagi haji dan umrah, umat sudah mengeksplorisasi itu, sudah puluhan tahun, tapi menyatukannya belum. Dengan kapitalisasi ekonominya, bisa nembus angka Rp 100 triliun per tahun, potensi ini sayang bila dilewatkan," ujar dia.

Baca juga: Yusuf Mansur: Saya Doakan Jokowi, Juga Doakan Prabowo

Di sektor pendidikan, Yusuf menjelaskan banyak lembaga pendidikan Islam yang mengelola sekolah dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi.

Ia juga berharap potensi ekonomi dari lembaga pendidikan Islam bisa disatukan.

"Kemudian unit usaha yang dikelola Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, ini bukan lagi potensinya sedikit. Layanan kesehatan, pasar tradisional, warung-warung yang dikelola umat. Kemudian urusan alat ibadah, seperti sajadah, tasbih, peci, kerudung hingga busana muslim dan muslimah, makanan halal, kue potensi ekonominya juga besar, umat islam harus jadi pemilik potensi ekonomi Tanah Air," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com