Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Blasteran Perancis Jadi Taruna Akmil: Isu Tak Sedap hingga Penelusuran TNI

Kompas.com - 08/08/2019, 10:22 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Enzo Zenz Allie (18), warga negara Indonesia keturunan Perancis yang tercatat sebagai calon taruna Akademi TNI tahun 2019 ramai diperbincangkan belakangan ini.

Enzo yang berwajah bule tersebut mengaku ingin menjadi prajurit Infanteri dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Ia menyampaikan keinginan tersebut kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara langsung. 

Cuplikan percakapan Enzo dan Hadi itu terekam dalam video yang viral di media sosial. 

Baca juga: 6 Fakta Enzo Taruna Akmil Keturunan Perancis, Pilih WNI karena Ingin Jadi TNI hingga Sewa Pelatih Fisik

Dalam video tersebut, keduanya bahkan sempat berbicara dalam bahasa Perancis. Di sela percakapan itu, Hadi juga menanyakan "Kamu ingin jadi apa?" kepada Enzo. 

Dengan lantang, Enzo menjawab, "Siap, infanteri komando!" dengan tatapan tajam.

Enzo disebutkan pindah ke Indonesia pada umur 13 tahun. Ia lahir dan tinggal di Paris, Perancis.

Enzo pun menguasai beberapa bahasa, di antaranya Bahasa Indonesia, Perancis, dan Inggris. Bahkan, menurut keterangan dari pihak TNI, Enzo juga lancar membaca Al Quran.

Kabar tak sedap

Setelah video itu viral, Enzo diterpa kabar tak sedap. Salah satu akun Facebook mengunggah informasi mengenai latar belakang Enzo.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun itu mengaku melakukan penelusuran terhadap akun media sosial milik Enzo maupun ibunya, Siti Hajah Tilaria.

Baca juga: Menhan Minta TNI Berhentikan Enzo Zenz Jika Terbukti Dukung Khilafah

Setelah melakukan penelusuran, pemilik akun mengungkapkan bahwa Enzo dan ibunya diduga simpatisan organisasi terlarang di Indonesia, Hizbut Thahrir Indonesia ( HTI).

"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI 'memelihara' anak ular," tulis akun tersebut.

TNI dalami info 

Ketika ditanya mengenai unggahan tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi itu.

"Terima kasih informasinya, kami sedang mendalami," kata Sisriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Kepala Pesantren Jamin Enzo, Taruna Akmil Keturunan Perancis Tak Terpapar Radikalisme

Meski demikian, Sisriadi menegaskan bahwa TNI memiliki sistem seleksi yang ketat.

Bahkan, ketika seseorang baru mau memasuki rekrutmen tahap awal, TNI akan menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu.

"Dalam sistem seleksi TNI ini, kita ada namanya seleksi mental ideologi. Itu seleksi yang pertama ada pertanyaan tertulis. Kita juga telusuri aktivitas dia di media sosial, terus diadakan wawancara," ujar Sisriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com