Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Maimun Zubair dan Candaan Singkatan PBNU yang Nasionalis...

Kompas.com - 07/08/2019, 05:43 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair ternyata tidak hanya dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang dihormati.

Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, kiai yang akrab disapa Mbah Moen ini juga merupakan seorang negarawan yang konsisten memperjuangkan Islam yang harmonis dengan wacana kebangsaan.

"Mbah Moen mampu menjadi jembatan yang otoritatif soal Islam dan kebangsaan. Beliau perjuangkan dengan sepenuh hati," ujar Gus Rozin kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

Bahkan, kata Gus Rozin, Mbah Moen adalah orang yang pertama kali membuat lelucon mengenai singkatan dari PBNU, yang juga memuat dasar negara.

"Beliau yang pertama kali dengan bercanda membuat singkatan PBNU menjadi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945," ucap Gus Rozin.

Baca juga: Maimun Zubair Wafat, Ini Kisah Kedekatan dengan Gus Dur hingga Masuk NU

Sikap nasionalisme mbah Moen terlihat dari pemikiran. Menurut Gus Rozin, pemahaman dan pemikiran fiqh-tafsir-tasawuf Mbah Moen sangat mengokohkan paham kebangsaan

Hal ini membuat sikap nasionalisme Mbah Moen mampu diterjemahkan ke semua level masyarakat.

Penguasaannya terhadap literatur sejarah pun sangat kuat, khususnya sejarah Islam.

"Pada berbagai majelis pengajian kitab tafsir, penjelasan Beliau tentang sejarah sangat detail dan mendalam," ucap Gus Rozin.

"Hal ini tidak lepas dari bacaan Beliau yang luas terhadap khazanah keilmuan Islam yang kaya," kata Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama ini.

Baca juga: Jokowi dan Kenangan Sorban Hijau Mbah Moen

Ulama kharismatik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimun Zubair bersama dengan abdi dalemnya, Muhammad Jibril saat di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah.Dokumen Muhammad Jibril Ulama kharismatik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimun Zubair bersama dengan abdi dalemnya, Muhammad Jibril saat di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Selain itu, sikap nasionalisme Mbah Moen juga muncul karena menjadi murid langsung dari Kiai Haji Hasyim Asyari.

KH Hasyim Asyari merupakan pendiri NU. Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren, ia dijuluki dengan sebutan "Hadratus Syeikh" yang berarti maha guru.

"Mbah Moen merupakan santri langsung Hadratus Syaikh Hasyim Asyari, Pendiri NU. Dari Hadratus Syaikh, Mbah Moen memiliki wawasan kebangsaan yang berasal dari penafsiran terhadap teks Al Quran dan Hadits yang progresif," ucap Gus Rozin.

Kiai Haji Maimun Zubair dikabarkan meninggal dunia saat melakukan rangkaian ibadah haji pada Selasa (6/8/2019).

Baca juga: Mengenang KH Maimun Zubair

Maimun Zubair merupakan salah satu tokoh sepuh di PPP yang menjabat sebagai ketua Majelis Syariah. Dia juga menjadi Mustasyar atau Penasihat PBNU

Saat ini dia dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Dalam dunia politik, Kiai Maimun Zubair dikenal dekat dengan berbagai kalangan.

Saat kontestasi Pilpres 2019 berlangsung, Mbah Maimun juga bertemu dua calon presiden, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com