KOMPAS.com - Viralnya Didi Kempot di kalangan anak muda saat ini membuat lagu-lagu milik sosok berjudul The Godfather of Broken Heart tersebut kembali mendapatkan atensi.
Dari sekian banyak lagu yang ia senandungkan, ada beberapa tembang yang memang menjadi nyanyian utama kala Didi pentas.
Mulai dari Cidro, Layang Kangen, hingga Stasiun Balapan, semuanya menceritakan tentang patah hati yang dirasakan oleh seseorang.
Namun dari sekian banyak lagu ikonik Lord Didi, sebutan khusus untuk Didi Kempot, langgam berjudul Sewu Kutho tak kalah menarik.
Baca juga: Saat Presiden Jokowi Nikmati Lagu Sewu Kutho Milik Didi Kempot...
Tak hanya Sobat Ambyar, julukan fans Didi Kempot, yang menikmati lagu ini. Presiden Joko Widodo bahkan tak ragu menyanyikan bait demi bait lagu tersebut saat Didi Kempot tampil di depan Istana Kepresidenan Jumat (2/8/2019) malam lalu.
Terpantau bapak @jokowi ikut menyanyikan lagu sewu kutho dengan sumringah.@didikempotid @Sobatambyarrr . hallo mas @kaesangp dan mas @Chilli_Pari pic.twitter.com/Xtfp7VnsYr
— Jarkiyondlgk! (@jarkiyo) August 3, 2019
Sewu Kutho seolah menghipnotis siapa pun pendengarnya untuk ikut merasakan kepedihan isi lagunya, berikut penggalan liriknya:
Sewu Kutho uwis tak liwati
Sewu ati tak takoni
Nanging kabeh Podo ra ngerteni
Lungamu neng endi
Pirang tahun anggonku nggoleki
Seprene durung biso nemoni
Wis tak coba nglaliake jenengmu soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu
Tembang yang secara harfiah diterjemahkan sebagai Seribu Kota ini merupakan lagu yang mencuri perhatian.
Meski telah berusia beberapa dekade, namun penikmat lagu ini masih tetap awet di ingatan para penggemarnya yang saat ini berasal dari berbagai kelompok usia.
Dari liriknya, tersirat lagu ini mengisahkan tentang sesorang yang mencari kekasihnya yang baru pergi. Pelantun lagu merasakan rindu hingga ingin segera menemui sang kekasih dan mencarinya hingga ke seribu kota. Namun sang pujaan hati tidak ada kabar.
Namun demikian, pelantun asli lagu, Didi Kempot mengatakan, jika Sewu Kutho tidak hanya dimaknai tentang cinta antara pasangan semata.
"Rasa cinta terhadap siapa pun, terhadap sesama manusia, sepenuh doa," ucap Didi Kempot kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).
Baca juga: Jokowi Gelar Acara Wayang Kulit di Istana Malam Ini, Didi Kempot Hadir
Ia mengungkapkan, tak hanya kepada pasangan, lirik lagu ini sebenarnya bisa diartikan juga untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orangtua, profesi, bahkan pimpinan di tempat kerja.
Tembang yang ia buat di Solo ini mengungkapkan pendengar dapat memaknai lagunya sesuai dengan keadaan.
"Cinta pacar, orangtua, terhadap profesi, terhadap pimpinan apapun boleh," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.