Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ikut Bernyanyi "Sewu Kutho", Ini Makna di Balik Liriknya

Kompas.com - 04/08/2019, 12:18 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viralnya Didi Kempot di kalangan anak muda saat ini membuat lagu-lagu milik sosok berjudul The Godfather of Broken Heart tersebut kembali mendapatkan atensi.

Dari sekian banyak lagu yang ia senandungkan, ada beberapa tembang yang memang menjadi nyanyian utama kala Didi pentas.

Mulai dari Cidro, Layang Kangen, hingga Stasiun Balapan, semuanya menceritakan tentang patah hati yang dirasakan oleh seseorang.

Namun dari sekian banyak lagu ikonik Lord Didi, sebutan khusus untuk Didi Kempot, langgam berjudul Sewu Kutho tak kalah menarik.

Baca juga: Saat Presiden Jokowi Nikmati Lagu Sewu Kutho Milik Didi Kempot...

Tak hanya Sobat Ambyar, julukan fans Didi Kempot, yang menikmati lagu ini. Presiden Joko Widodo bahkan tak ragu menyanyikan bait demi bait lagu tersebut saat Didi Kempot tampil di depan Istana Kepresidenan Jumat (2/8/2019) malam lalu.

Sewu Kutho seolah menghipnotis siapa pun pendengarnya untuk ikut merasakan kepedihan isi lagunya, berikut penggalan liriknya:

Sewu Kutho uwis tak liwati
Sewu ati tak takoni
Nanging kabeh Podo ra ngerteni
Lungamu neng endi
Pirang tahun anggonku nggoleki
Seprene durung biso nemoni
Wis tak coba nglaliake jenengmu soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu

Tembang yang secara harfiah diterjemahkan sebagai Seribu Kota ini merupakan lagu yang mencuri perhatian.

Meski telah berusia beberapa dekade, namun penikmat lagu ini masih tetap awet di ingatan para penggemarnya yang saat ini berasal dari berbagai kelompok usia.

 

Dari liriknya, tersirat lagu ini mengisahkan tentang sesorang yang mencari kekasihnya yang baru pergi. Pelantun lagu merasakan rindu hingga ingin segera menemui sang kekasih dan mencarinya hingga ke seribu kota. Namun sang pujaan hati tidak ada kabar.

Namun demikian, pelantun asli lagu, Didi Kempot mengatakan, jika Sewu Kutho tidak hanya dimaknai tentang cinta antara pasangan semata.

"Rasa cinta terhadap siapa pun, terhadap sesama manusia, sepenuh doa," ucap Didi Kempot kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).

Baca juga: Jokowi Gelar Acara Wayang Kulit di Istana Malam Ini, Didi Kempot Hadir

Ia mengungkapkan, tak hanya kepada pasangan, lirik lagu ini sebenarnya bisa diartikan juga untuk mengungkapkan kasih sayang kepada orangtua, profesi, bahkan pimpinan di tempat kerja.

Tembang yang ia buat di Solo ini mengungkapkan pendengar dapat memaknai lagunya sesuai dengan keadaan.

"Cinta pacar, orangtua, terhadap profesi, terhadap pimpinan apapun boleh," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com