Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Banten Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Masyarakat Tak Percaya Hoaks

Kompas.com - 02/08/2019, 20:50 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Sumur, Banten pada Jumat (2/8/2019) malam pukul 19.03 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) kemudian mengeluarkan peringatan potensi tsunami untuk sejumlah wilayah.

Dalam siaran pers yang dilakukan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah termakan hoaks.

Baca juga: Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami dan Guncang Jakarta Berpusat di Megathrust Selat Sunda

“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, jangan percaya dengan berita-berita hoaks,” kata Dwikorita.

Mengingat peringatan potensi tsunami belum dicabut, maka ia meminta masyarakat untuk tetap tidak mendekat ke daerah pesisir dan menuju tempat aman dengan tenang.

"Saat ini kami masih terus memantau, sebetulnya diperkirakan kedatangan tsunami itu sekitar pukul 19.35 menit," ujar Dwikorita.

"(Masyarakat) Masih diminta dengan tetap tenang meninggalkan pesisir, meninggalkan pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," tuturnya.

Akan tetapi prediksi potensi tersebut bisa saja meleset dikarenakan berbagai faktor alam. Untuk itu, peringatan tsunami akan tetap digaungkan kepada masyarakat.

Baca juga: Gempa Banten, Ahli Katakan Sebabnya adalah Gerak Sesar Oblique

"Namun karena fenomena alam itu banyak hal yang tidak pasti, banyak hal yang kompleks, SOP yang ada mewajibkan kita menunggu sampai dua jam dari perkiraan kedatangan terakhir,” ujar dia.

Adapun wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tsunami meliputi Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com