KOMPAS.com – Gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Sumur, Banten pada Jumat (2/8/2019) malam pukul 19.03 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) kemudian mengeluarkan peringatan potensi tsunami untuk sejumlah wilayah.
Dalam siaran pers yang dilakukan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah termakan hoaks.
Baca juga: Gempa Banten yang Berpotensi Tsunami dan Guncang Jakarta Berpusat di Megathrust Selat Sunda
“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang, jangan percaya dengan berita-berita hoaks,” kata Dwikorita.
Mengingat peringatan potensi tsunami belum dicabut, maka ia meminta masyarakat untuk tetap tidak mendekat ke daerah pesisir dan menuju tempat aman dengan tenang.
"Saat ini kami masih terus memantau, sebetulnya diperkirakan kedatangan tsunami itu sekitar pukul 19.35 menit," ujar Dwikorita.
"(Masyarakat) Masih diminta dengan tetap tenang meninggalkan pesisir, meninggalkan pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," tuturnya.
Akan tetapi prediksi potensi tersebut bisa saja meleset dikarenakan berbagai faktor alam. Untuk itu, peringatan tsunami akan tetap digaungkan kepada masyarakat.
Baca juga: Gempa Banten, Ahli Katakan Sebabnya adalah Gerak Sesar Oblique
"Namun karena fenomena alam itu banyak hal yang tidak pasti, banyak hal yang kompleks, SOP yang ada mewajibkan kita menunggu sampai dua jam dari perkiraan kedatangan terakhir,” ujar dia.
Adapun wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tsunami meliputi Banten, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.