Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pemda Tak Sering Gelar Operasi Pasar

Kompas.com - 25/07/2019, 18:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah daerah (pemda) tak terlalu sering menggelar operasi pasar untuk menekan harga barang kebutuhan pokok. Ia menilai hal itu berakibat buruk untuk produsen.

Wapres menyatakan, jika kenaikan harga barang masih dalam batas wajar, tak perlu diselesaikan dengan operasi pasar.

Sebab, kenaikan harga tersebut justru membawa keuntungan bagi petani dan pedagang. Dengan demikian daya beli mereka meningkat seiring meningkatnya keuntungan.

Baca juga: Tak Sampai 1 Jam, Operasi Pasar di Tasikmalaya Ludes Diserbu Warga

Kalla juga meminta pemda membedakan kenaikan harga pada barang konsumsi dan industri. Ia meminta pemda membiarkan jika kenaikan terjadi pada barang industri.

Namun, pemda bisa segera menggelar operasi pasar murah jika kenaikan barang konsumsi seperti beras dan kedelai melonjak tajam.

"Jadi jangan asal harga naik langsung bertindak, sweeping (operasi pasar murah)," ujar Kalla saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Kalla menyadari kenaikan harga barang konsumsi seperti beras akan menyulitkan konsumen. Namun, ia menilai itu tak masalah jika kenaikannya wajar dan tak menurunkan daya beli masyarakat. Hal itu menunjukkan adanya inflasi yang positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Jaga Stabilitas Harga, Bulog Gencar Lakukan Operasi Pasar

Wapres mengatakan, akan berbahaya bila Pemda terlalu sering menggelar operasi pasar untuk menekan inflasi yang diakibatkan kenaikan harga barang konsumsi. Sebab, keuntungan petani dan pedagang menurun sehingga daya beli mereka juga menurun.

"Kalau terjadi deflasi, pengusaha yang rugi, kalau pengusaha rugi dia bisa PHK tak beri pendapatan ke orang juga, bisa susah juga. Ingat tekanan darahnya kalau inflasi, harus stabil," lanjut Wapres.

Kompas TV Guna mengatasi kesenjangan harga bahan pokok di tingkat petani dengan pedagang, Dinas Pangan Propinsi Sulawesi Utara menggelar operasi pasar lewat pasar murah. Kegiatan ini diserbu warga karena harga yang ditawarkan jauh dari harga ditingkat pedagang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan Lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com