Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Skripsi 3.045 Halaman, Humas ITS Sebut Paling Tebal di Kampus

Kompas.com - 21/07/2019, 06:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Muharom Gani Irwanda menjadi ramai diperbincangkan di media sosial, sebab ia mengerjakan skripsi setebal 3.045 halaman.

Menanggapi hal itu, Humas ITS Melania Suweni Muntini mengaku bahwa skripsi yang digarap mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS merupakan skripsi paling tebal di ITS.

"Betul paling tebal, yang penting bukan tebalnya tapi juga esensi tulisan dari pengerjaan penelitian," ujar Melania saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (20/7/2019).

Melania mengungkapkan bahwa rata-rata mahasiswa mengerjakan skripsi sekitar 80-150 halaman.

Baca juga: Cerita Gani, Selesaikan Skripsi 3.045 Halaman dalam Waktu 3 Minggu

Pemajangan skripsi di perpustakaan

Selain itu, Melania juga menyampaikan bahwa skripsi Gani mendapat nilai yang bagus dan layak untuk dipajang di perpustakaan ITS.

Menurutnya, tidak semua skripsi bisa dipajang di perpustakaan ITS.

"Kalau nilainya minimum saja itu tidak ditaruh di perpustakaan, hanya disimpan saja agar tidak menjadi acuan untuk menjadi pustaka bagi peneliti lain," ujar Melania.

Diketahui, nilai yang menjadi penentu skripsi akan dipajang atau disimpan adalah nilai yang dihasilkan dari sidang Tugas Akhir atau pendadaran.

Setelah itu, petugas perpustakaan ITS akan mengecek apakah skripsi mahasiswa itu memenuhi syarat untuk dipajang di perpustakaan atau tidak.

"Kalau ditaruh di perpustakaan ITS itu tidak bisa dilihat sesegera mungkin, biasanya ada prosesnya, sekitar September baru bisa ditaruh di perpustakaan ITS," ujar Melania.

Adapun dalam Tugas Akhir itu Gani membahas mengenai metode konstruksi untuk gedung 11 lantai.

Skripsi dengan ketebalan 3.045 halaman itu awalnya tidak disangka oleh Gani. Ketika Gani selesai mengetik, ia dibantu oleh sepupunya untuk menghitung jumlah halaman skripsinya.

Kisah Gani

Sebelumnya, melalui rilis tertulis yang diterima Kompas.com dari ITS, Gani mengisahkan pengerjaan skripsinya itu.

Ia mengatakan, skripsi 3.045 halaman dikerjakannya hanya dalam waktu 3 minggu, seusai menjalani magang.

Skripsi berjudul "Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya" itu terdiri dari 152 halaman bab 1-3, 2.740 halaman bab 4, dan 152 halaman untuk lampiran.

Gani mengisahkan, awalnya, ia mengusulkan kepada dosen pembimbingnya Ir Sukobar M.T, Gani ingin menyelesaikan TA untuk gedung 37 lantai.

Namun, menurut dosennya, Gani akan menghadapi kesulitan dalam pengerjaannya. Akhirnya, Gani mengerjakan metode konstruksi untuk gedung 11 lantai yang masing-masing dirincikan hitungannya.

"Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik," ujar Gani.

Dalam skripsinya, ia membahas 11 perhitungan volume, kapasitas produksi dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga estimasi harga yang berbeda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com