Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kader Golkar Deklarasi Caketum, Ace Minta "Jangan Buat Gaduh"

Kompas.com - 18/07/2019, 19:28 WIB
Kristian Erdianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berharap deklarasi calon ketua umum partainya dilakukan menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas), Desember 2019 mendatang.

Sebab, apabila deklarasi dilakukan sejak sekarang, berpotensi menimbulkan kegaduhan politik baru.

Apalagi, Ace berpendapat bahwa partainya tidak mengenal deklarasi yang biasanya dilakukan oleh tim sukses calon ketua umum.

"Kami tidak mengenal lembaga penyelenggara acara (deklarasi) itu. Lembaga seperti itu tidak dikenal di tubuh Partai Golkar. Jadi, jangan membuat suasana menjadi gaduh," ujar Ace ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Jelang Munas, 4 Kader Partai Golkar Deklarasi Maju sebagai Calon Ketum

Ia menambahkan, saat ini partainya juga belum menggelar rapat pleno terkait pelaksanaan Munas Golkar. Diketahui, tata cara pelaksanaan Munas biasanya dibahas dan ditetapkan melalui rapat pleno yang dihadiri pengurus tingkat DPD.

"Munas Partai Golkar masih bulan Desember 2019. Pleno DPP Partai Golkar saja belum digelar," ujar Ace.

Baca juga: Bamsoet: Presiden Minta Jangan Ada Lagi Partai Baru Lahir dari Golkar

Meski demikian, pernyataan itu bukan berarti ia melarang calon ketua umum untuk mendeklarasikan diri. Menurut dia, apapun bentuknya, seorang kader Golkar mengutarakan keinginannya untuk menjadi ketua umum partai adalah hak kader tersebut.

Ia hanya berpesan agar hendaknya deklarasi itu dilakukan dalam momentum yang tepat.

Diberitakan, sejumlah kader Partai Golkar sudah mulai mendeklarasikan diri untuk maju sebagai calon ketua umum dalam Munas Golkar mendatang.

Dilansir dari laman Antara, deklarasi bersama dilakukan sejumlah kader Partai Golkar hari ini, Kamis.

Setidaknya empat orang yang menyatakan siap maju sebagai caketum periode mendatang. Mereka adalah Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti.

 

Kompas TV Bursa calon Ketua Umum Partai Golkar memanas. Ada sejumlah calon ketua umum yang maju menantang Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto. Mereka mendeklarasikan diri di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (18/7). Adapun ketiga orang yang hadir dan mendeklarasikan diri maju, yakni Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua Satker Ulama Partai GolkarAli Yahya, dan anggota DPR bernama Marlida Erwati. Laporan dari Jurnalis KompasTV, Vidi Batolone, ketiga caketum telah menyampaikan pidato dan visi-misi mengenai apa saja yang akan dilakukan jika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Menurut rencana, pemilihan Ketua Umum Partai Golkar bakal dilaksanakan pada saat musyawarah nasional Partai Golkar pada Desember 2019. Meski demikian, dalam deklarasi oleh bakal calon ketua umum Partai Golkar menyebut bahwa mereka berharapmusyawarah nasional berlangsung lebih cepat, yaitu #CaketumGolkar #PartaiGolkar #KetumGolkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com