Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Tidak Ada Lagi Cebong dan Kampret, yang Ada Bangsa Indonesia

Kompas.com - 07/07/2019, 20:03 WIB
Devina Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingat kembali masa-masa rumitnya pelaksanaan Pemilu 2019.

Saat itu, katanya, masyarakat menjadi terpolarisasi pada pilihan politiknya masing-masing. Penyebaran berita bohong atau hoaks pun ikut meningkat.

Namun, dengan usainya pemilu, Tito berharap agar istilah cebong, pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan kampret, pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak digunakan lagi.

"Kita melihat hoaks luar biasa, ada istilah cebong lah, ada istilah kampret lah. Sekarang tidak ada lagi cebong dan kampret, yang ada adalah bangsa Indonesia," kata Tito saat memberi sambutan dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-73 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2019).

Baca juga: HUT Bhayangkara ke-73, Panglima Berharap Soliditas TNI-Polri Berjalan Baik

Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan rangkaian proses tersebut dapat berjalan lancar. Hanya saja, aksi menolak hasil Pilpres 2019 di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei 2019 sempat berakhir ricuh.

Namun, Tito bersyukur bahwa situasi kini telah dalam kondisi yang kondusif. Ke depannya, ia berharap situasi tetap kondusif hingga pelantikan yang rencananya digelar pada 20 Oktober 2019.

"Tgl 21, 22, ribut-ribut, panas-panas, setelah itu alhamdulilah sampai hari ini semua berlangsung cooling down. Kita doakan mudah-mudahan sampai akhirnya masa pelantikan Oktober mudah-mudahan bangsa kita tetap aman, damai, tenang seperti ini," ujarnya.

Polri pun mengaku siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Baca juga: Rangkaian HUT Bhayangkara ke-73, Kapolri dan Panglima Jalan Sehat Bersama

Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan bahwa pengamanan tersebut merupakan rangkaian akhir dari Operasi Mantab Brata, yang merupakan operasi pengamanan rangkaian Pemilu 2019.

"Itu adalah bagian terakhir dari Operasi Mantap Brata. Siap artinya, kita sangat siap. Insya Allah enggak ada apa-apa tapi tetap kita antisipasi segala hal," kata Iqbal saat ditemui di lokasi yang sama.

Polri, katanya, juga mengharapkan partisipasi seluruh elemen masyarakat agar turut menyukseskan puncak Pilpres 2019 tersebut.

Sementara itu, ia belum dapat berkomentar banyak perihal jumlah personel yang akan diturunkan.

"Nanti akan kita prediksi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com