Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ma'ruf Amin Rasakan Perbedaan Datangi Kantor Wapres untuk Kesekian Kalinya...

Kompas.com - 05/07/2019, 09:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih, Ma'ruf Amin, bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Kedatangan Ma'ruf ke Kantor Wakil Presiden untuk memenuhi undangan Kalla. Kalla sebelumnya mengundang Ma'ruf untuk berbincang ringan mengenai tugas-tugas wakil presiden.

Iring-iringan kendaraan Ma'ruf sebagai wakil presiden terpilih masuk ke Kantor Wakil Presiden melalui gerbang depan. Hanya wakil presiden dan presiden yang boleh masuk kantor tersebut melalui gerbang depan.

"Assalamualaikum," ujar Kalla menyambut Ma'ruf dengan bersemangat. Ia lalu menyalami dan menggamit tangan Ma'ruf cukup lama.

Baca juga: Sarung Maruf Amin Kala Anjangsana ke Kantor Wakil Presiden...

Mereka pun berhenti sebentar melayani permintaan para pewarta yang sibuk memotret untuk mengabadikan pertemuan keduanya. Setelah itu mereka bergegas masuk ke ruang kerja Kalla.

"Nanti ya," ujar Kalla.

Usai berbincang sekitar satu jam di ruang kerja Kalla, keduanya keluar menyapa wartawan yang telah menunggu. Ma'ruf berjalan menuju wartawan sembari menjinjing tas (goodie bag) putih berlogo Istana Wakil Presiden.

Baca juga: Alasan Jusuf Kalla Undang Maruf Amin ke Kantor Wapres

Kalla lalu membuka pembicaraan. Ia mengungkapkan dalam pertemuan tertutup tadi, ia dan Ma'ruf membahas tugas dan wewenang wakil presiden.

"Saya bersilaturahim dan juga berbincang-bincang tentang, pertama tentu menjelaskan tugas-tugas wapres. Dan juga apa tugas utama, ada juga inisiatif-inisiatif beliau juga bagaimana kita menjalankan tugas ini dengan baik," ujar Kalla.

Wakil Presiden terpilih Maruf Amin menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta. Maruf menunjukkan goodie bag yang diberikan KallaKOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Wakil Presiden terpilih Maruf Amin menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta. Maruf menunjukkan goodie bag yang diberikan Kalla

"Antara lain juga beberapa hal yang sedang berjalan yang harus dilanjutkan," lanjut dia.

Kalla lalu menunjukkan tas yang dibawa Ma'ruf.

"Ini bahan-bahan tentang tugas-tugas wapres," kata Kalla sembari menunjukkan tas yang ia berikan kepada Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Merasa Ada yang Berbeda Saat Kunjungi Kantor Jusuf Kalla

Para wartawan lantas menanyakan isi tas tersebut. Kalla lalu menunjukkan kepada wartawan isi tas itu. Beberapa di antaranya ialah makalah mengenai perekonomian dan hak-hak wakil presiden

"Ada masalah ekonomi. Hak-hak wapres supaya lebih jelas. Apa fasilitasnya. Ada masalah ekonomi yang kita hadapi. Kemudian ada antara lain Universitas Islam karena pasti menarik untuk beliau pembangunan Universitas Islam Internasional (Indonesia)," papar Kalla.

Kalla menyadari praktek tersebut tak lazim. Sebab, belum ada tradisi wakil presiden sebelumnya mengundang wakil presiden terpilih ke kantor untuk berbincang mengenai tugas dan kewenangan mereka.

Baca juga: Jusuf Kalla Beri Maruf Amin Tas Tugas-tugas Wapres

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com