Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Jelang Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Tak Perlu Ada Mobilisasi Massa

Kompas.com - 29/06/2019, 06:31 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali mengimbau masyarakat agar tidak ada mobilisasi massa saat rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (30/7/2019).

Tito mengatakan bahwa mobilisasi massa berpotensi ditunggangi pihak ketiga yang diduga ingin membuat kekacauan.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu lakukan mobilisasi massa kembali, karena mobilisasi massa itu rawan nanti pihak ketiga mendompleng," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Diharapkan Pidato dan Beri Pernyataan Bersama Saat Penetapan Calon Terpilih

Ia berkaca pada peristiwa kerusuhan 21-22 Mei saat aksi menolak hasil Pilpres 2019 di area sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat.

Tito menuturkan, aksi tersebut berjalan damai namun disusupi oleh pihak ketiga yang kemudian berakhir ricuh.

Selain itu, mobilisasi juga dinilai tidak perlu mengingat rapat pleno penetapan tersebut dapat disaksikan melalui media massa.

"Kita cukup menyaksikan saya kira dari rumah masing-masing, dari gadget masing-masing, bisa online, live streaming, segala macem, tanpa perlu mobilisasi," ujarnya.

Baca juga: KPU Minta Tak Ada Pengerahan Massa Saat Penetapan Calon Terpilih

Namun, Tito menegaskan bahwa polisi akan bertindak tegas jika terjadi tindakan melanggar hukum. Penindakan akan melakukan pendekatan persuasif dan secara terukur.

Untuk mengantisipasi, Polri-TNI telah menyiagakan 45.000 personel gabungan. Mereka juga telah menyiapkan rencana pengamanan di Gedung KPU maupun terhadap para komisionernya.

Kompas TV Tiga Berita Terpopuler Jum&rsquo;at, 28 Juni 2019: <ol> <li>KPU akan menetapkan Jokowi dan Ma&rsquo;ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu, 30 Juni 2019.</li> <li>Sejumlah Menteri Kabinet Kerja mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden 01, Ma&rsquo;ruf Amin di Tanara Serang, Banten.</li> <li>Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.</li> </ol> #top3news #prabowosubianto #jokowidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com