Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Syawal, Ulama Jatim Berharap Prabowo-Jokowi Berdamai

Kompas.com - 04/06/2019, 06:23 WIB
Achmad Faizal,
Heru Margianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ulama Jawa Timur berharap bulan Syawal 1440 Hijriyah menjadi momentum islah atau rekonsiliasi bangsa Indonesia pasca Pilpres 2019. Ulama Jawa Timur bahkan bersedia menjadi tuan rumah bertemunya dua calon presiden untuk membahas islah.

KH Anwar Iskandar, pengasuh pondok pesantren Al Amin Kediri, mengaku sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah ulama Jawa Timur pendukung kedua kubu.

"Hasil pertemuan menyepakati agar bangsa Indonesia segera melakukan rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019 supaya tidak terjebak pada keadaan yang mengancam disintegritas bangsa," kata dia di Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/6/2019) malam.

Baca juga: Ditanya soal Pertemuan dengan Jokowi, Kata Prabowo Ada Waktunya

Menurutnya, bulan Syawal dalam Islam adalah waktu yang bagus untuk memulai islah bangsa Indonesia yang sempat retak karena Pemilu.

"Karena itu kami siap menjadi tuan rumah dan menjembatani kedua capres yakni Prabowo Subianto dan Jokowi untuk bertemu dan membahas upaya islah," ucapnya.

Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Inisiatif Sejak Awal untuk Bertemu Prabowo

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertarung di Pilpres 2019. Hasil Pilpres yang dirilis KPU menyebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 85.607.362 atau 55,50 persen. Sementara

Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional. Sementara perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, 68.650.239 suara atau 44,50%.

Baca juga: Menurut Maruf, Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Masih Cari Waktu yang Tepat

Kubu pasangan Prabowo-Sandi menggugat hasil Pilpres tersebut ke Mahkamah Konstitusi karena merasa menjadi korban kecurangan. Mereka juga sempat memprotes hasil Pilpres ke Bawaslu.

Aksi protes pada 22 Mei lalu itu berujung rusuh, polisi pun menetapkan ratusan orang sebagai tersangka dalam kerusuhan itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com