SURABAYA, KOMPAS.com - Ulama Jawa Timur berharap bulan Syawal 1440 Hijriyah menjadi momentum islah atau rekonsiliasi bangsa Indonesia pasca Pilpres 2019. Ulama Jawa Timur bahkan bersedia menjadi tuan rumah bertemunya dua calon presiden untuk membahas islah.
KH Anwar Iskandar, pengasuh pondok pesantren Al Amin Kediri, mengaku sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah ulama Jawa Timur pendukung kedua kubu.
"Hasil pertemuan menyepakati agar bangsa Indonesia segera melakukan rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019 supaya tidak terjebak pada keadaan yang mengancam disintegritas bangsa," kata dia di Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/6/2019) malam.
Menurutnya, bulan Syawal dalam Islam adalah waktu yang bagus untuk memulai islah bangsa Indonesia yang sempat retak karena Pemilu.
"Karena itu kami siap menjadi tuan rumah dan menjembatani kedua capres yakni Prabowo Subianto dan Jokowi untuk bertemu dan membahas upaya islah," ucapnya.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertarung di Pilpres 2019. Hasil Pilpres yang dirilis KPU menyebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 85.607.362 atau 55,50 persen. Sementara
Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional. Sementara perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, 68.650.239 suara atau 44,50%.
Kubu pasangan Prabowo-Sandi menggugat hasil Pilpres tersebut ke Mahkamah Konstitusi karena merasa menjadi korban kecurangan. Mereka juga sempat memprotes hasil Pilpres ke Bawaslu.
Aksi protes pada 22 Mei lalu itu berujung rusuh, polisi pun menetapkan ratusan orang sebagai tersangka dalam kerusuhan itu.
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/04/06233771/1-syawal-ulama-jatim-berharap-prabowo-jokowi-berdamai