Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Kapal Terlantar di Doha Dipulangkan ke Indonesia

Kompas.com - 03/06/2019, 07:15 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Kompas TV Kapal Vietnam menabrak Kapal Perang RI Tjiptadi 381 di Laut Natuna, Indonesia. Insiden terjadi saat kapal perang RI sedang menangkap kapal penangkap ikan di Perairan Indonesia. Kapal bernomor KN 213 ini merupakan kapal pengawas ikan milik Pemerintah Vietnam. Insiden ini terjadi saat KRI Tjiptadi menangkap kapal pencuri ikan yang diduga dikawal kapal KN 213. Tidak hanya memprovokasi KRI Tjiptadi kapal pengawas milik Vietnam juga menabrak kapal pencuri ikan sehingga bocor dan tenggelam. 12 anak buah kapal ditangkap dan dibawa oleh KRI Tjiptadi 381. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menanggapi penabrakan kapal Vietnam ke KRI Tjiptadi 381. Menurut Susi, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Dubes Vietnam untuk menyelesaikan masalah ini. #KRITjiptadi #KapalVietnam #SusiPudjiastuti
Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan melalui Atase Ketenagakerjaan KBRI Doha, Qatar, memfasilitasi kepulangan tujuh anak buah kapal (ABK) Markabi Phil.

ABK itu berhasil dipulangkan ke Tanah Air setelah sebelumnya sempat telantar di Pelabuhan Ras Laffan Port Doha Qatar. Kapal berbendera Belize tersebut dioperasikan Perusahaan Trelco Marine Service.

Dikutip dari Antara, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan Eva Trisiana menjelaskan kasus ini berawal dari pengaduan dari salah satu WNI yang merupakan Kapten Kapal Markabi Phil yang diterima KBRI Doha, Qatar pada Februari 2019 lalu.

Baca juga: Kapal Pengangkut Bawang Tenggelam di Perairan Bima, 2 ABK Hilang

Para ABK mengadu bahwa awak kapal termasuk kapten yang bekerja sejak Oktober 2018 belum mendapatkan gaji dan tidak mendapatkan pasokan air minum dan makanan.

"Kasus ini terjadi karena salah satu kapal Trelco Marine Service tertangkap petugas karena terlibat pembelian BBM ilegal yang menyeret manajemen Trelco Marine dan memburuknya manajemen perusahaan sehingga mengakibatkan penelantaran kapal yang beroperasi dibawah manajemen Trelco Marine Service," ujar Direktur Eva, Minggu (2/6/2019).

Pihak KBRI melalui Atase Ketenagakerjaan bertindak cepat dan tanggap dalam merespon permasalahan tersebut dengan menemui para ABK dan memberikan logistik yang dibutuhkan.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Perairan Sitaro, Ini Nasib Tujuh ABK-nya

KBRI langsung berkoordinasi dengan pihak berwenang dan pihak perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Alhamdulillah, setelah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya kami bisa memulangkan para ABK yang selama ini terlantar di pelabuhan. Mereka kini telah kembali ke Tanah Air," ucap Eva.

Dalam kesempatan ini, Direktur Eva memberikan apresiasi kepada Atase Ketenagakerjaan KBRI Doha yang telah bertindak cepat dalam merespon penanganan kasus ini.

Baca juga: Jenazah ABK Korban Tabrakan Kapal di Merak Ditemukan, Lokasinya 1 Mil dari TKP

Untuk meningkatkan pelindungan bagi ABK, pemerintah sedang menyusun Rancangan Pemerintah tentang Perlindungan Awak Kapal Niaga dan Awak Kapal Perikanan yang ditargetkan paling lama sebelum akhir tahun ini sudah selesai.

"Kami bersyukur para ABK tersebut dapat pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga sehingga bisa merayakan Idul Fitri di kampung halamannya," kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com