Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Fadli Zon, Ini yang Disampaikan Keluarga Korban Kerusuhan 22 Mei

Kompas.com - 27/05/2019, 14:59 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban meninggal dunia yang terjadi saat aksi unjuk rasa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Saat pertemuan, ayah dari almarhum Harun Al Rasyid (15), Didin wahyudin, berharap pemerintah dapat memberikan keadilan dengan mengusut tuntas kasus anaknya itu.

"Harapannya saya minta keadilan saja karena anak saya ini masih di bawah umur jadi korban penembakan. Saya minta keadilan," ujar Didin.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang terjadi pada 21 hingga 22 Mei 2019 di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berakhir ricuh.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Isu Pemukulan oleh Oknum Brimob hingga Korban Tewas Saat Kerusuhan 22 Mei

Harun Al Rasyid menjadi salah satu dari tujuh korban meninggal dunia berdasarkan keterangan dari kepolisian.

Menurut Didin, jenazah anaknya ia temukan di RS Polri Kramat Jati.

Sebelumnya, jenazah Harun sempat disemayamkan di RS Dharmais kemudian dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati karena identitasnya tidak diketahui.

Dalam pertemuan itu, tim kuasa hukum keluarga korban juga menyerahkan bukti-bukti kekerasan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian.

Baca juga: Polri Diminta Telusuri Dugaan Keterlibatan Elite Politik di Balik Kericuhan Aksi Demo 22 Mei

Salah satu tim kuasa hukum, Kamil Pasha mengatakan, pihaknya memiliki 32 bukti berupa video dan foto.

Ada pula keterangan yang dikumpulkan oleh tim kuasa hukum dari keluarga korban.

"Jumlah foto dan video 32 bukti yang diserahkan ke Pimpinan DPR beserta keterangan dari keluarga korban," kata Kamil.

Selain itu, lanjut Kamil, tim kuasa hukum berhasil memverifikasi delapan dari 10 korban meninggal dunia yang terjadi saat kericuhan.

"Yang sudah diverifikasi ada 8, satu lagi diverifikasi tim dari pontianak, satu lagi belum terverifikasi. dari 10, ada 8 yang sudah terverifikasi langsung oleh kami," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com