JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi terus melakukan penegakan hukum terkait peristiwa kerusuhan di daerah Sarinah, Slipi, Petamburan, dan Tanah Abang, Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.
Hingga kini, polisi masih mendalami keterangan ratusan terduga perusuh yang telah ditangkap.
Berikut beberapa perkembangan terbaru perihal kerusuhan di Ibu Kota:
1. Sebanyak 441 orang ditangkap
Kepolisian sudah mengamankan sebanyak 441 terduga perusuh terkait kerusuhan di beberapa tempat di Jakarta, hingga Jumat (24/5/2019).
"Saat ini sudah 441 terduga pelaku perusuh yang diamankan oleh kepolisian dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Polisi, kata Dedi, sedang mendalami peran dari masing-masing pelaku hingga mengungkap auktor intelektualis kerusuhan tersebut.
2. Satu unit ambulans kembali diamankan
Sebuah ambulans milik Kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang diduga digunakan sebagai operasional para perusuh diamankan aparat.
Garis, menurut polisi, merupakan kelompok radikal yang terafiliasi dengan ISIS.
"Dalam rangka untuk mengelabui aparat keamanan, barang bukti yang berhasil disita, satu, adalah mobil ambulans," ujar Dedi.
Dari ambulans tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa uang, busur panah, dan bambu runcing.
3. Sopir dan kernet ambulans jadi tersangka
Berdasarkan keterangan polisi, ambulans digunakan untuk mengelabui aparat agar dapat mendekati lokasi demo dan membuat kericuhan.
Menurut Dedi, polisi telah menetapkan dua tersangka terkait temuan tersebut.
"Sopir sama kernetnya yang membagikan duit, yang membagikan busur, bambu runcing (menjadi tersangka)," tuturnya.
4. Penyebab korban meninggal
Polisi masih menunggu hasil investigasi lengkap tim yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mendalami penyebab jatuhnya korban meninggal dunia dalam kerusuhan pada 21-22 Mei 2019.
"Menunggu hasil investigasi tim yang sudah dibentuk, nanti akan ada update secara lengkap," ujar Dedi.
Informasi terakhir, korban meninggal dunia akibat kericuhan tersebut berjumlah tujuh orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.