Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu, Densus 88 Diminta Waspadai Tempat Ramai Anggota Polisi dan WNA

Kompas.com - 07/05/2019, 09:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anteror Polri diharapkan fokus mewaspadai tempat keramaian yang terdapat banyak anggota kepolisian dan warga negara asing.

Hal itu menyusul penangkapan delapan terduga teroris yang tergabung dalam jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung. Mereka berencana akan melakukan aksi amaliah di Jakarta saat pengumuman hasil Pemilu 2019 dan di pos polisi Jati Asih, Bekasi.

"Tempat keramaian harus jadi fokus pengamanan, selain pengamanan agenda pemilu," ujar Chaidar kepada Kompas.com, Selasa (7/5/2019).

Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris JAD Lampung, Kelompok Terstruktur yang Diawasi Ketat Polri

Chaidar menuturkan, Densus 88 perlu terus mewaspadai potensi sasaran lain dari para teroris yang ingin melakukan aksi amaliah.

Merujuk aksi teror yang ada di luar negeri, seperti di Sri Lanka dan Filipina, sasaran aksi teror ialah tempat keramain yang terdapat banyak anggota kepolisian dan WNA.

Selain itu, lanjutnya, kelompok JAD Lampung juga memiliki modal sumber daya manusia dan logistik yang mumpuni untuk melakukan aksi teror.

Baca juga: Polri Sebut Pimpinan JAD Lampung Telah Dipantau Sejak 2014

"Mereka telah melakukan pengaderan secara struktural yang melibatkan sejumlah orang di luar Lampung. Selain itu, sejumlah simpatisan jaringan teroris tersebut juga telah mengumpulkan uang untuk merencanakan aksi teror," ungkapnya kemudian.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris jaringan JAD Lampung di Bekasi, Tegal, dan Bitung (Sulawesi Utara) pada Kamis (2/5/2019), Sabtu (4/5/2019), dan Minggu (6/5/2019). Mereka adalah RH, M, SL, AN, MC, MI, IF, dan T.

Baca juga: Teroris di Bekasi Akan Ledakkan Bom ketika Pengumuman Hasil Rekapitulasi KPU

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, delapan terduga teroris tersebut merupakan sebuah kelompok yang terstruktur yang dikomandoi oleh SL.

"Kelompok terduga teroris inisial SL adalah jaringan terorisme yang terstruktur, artinya mereka sangat kuat. Mereka sudah dimonitor sejak 2014 dan disahkan oleh JAD Indonesia yang dipimpin Komandan Abdul Rahman," pungkas Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).

Kompas TV Terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, berencana memanfaatkan momentum pemilu 2019 untuk melancarkan aksinya. Mereka telah siap meledakkan diri di tengah unjuk rasa atau pengerahan massa dalam sengketa pemilu. Pengakuan itu diperoleh polisi dari terduga teroris yang ditangkap polisi di pada Sabtu (4/5) dan Minggu (5/5) kemarin. Kelompok terduga teroris yang berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD lmpung ini bahkan telah membuat bom rakitan siap ledak. Satu dari enam terduga teroris yang ditangkap adalah Solikhin alias Abu Faisal yang menjadi buronan bom Thamrin pada Januari 2014 serta rusuh Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. #TerorisBekasi #Teror #JAD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com