JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, meminta sistem teknologi informasi (TI) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibangun lebih baik lagi.
Sebab, kata dia, Badan Pemenangan Nasional (BPN) kesulitan dalam menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) ke TI KPU.
"Kita akan memberikan laporan dana kampanye secara manual karena sistem IT yang dibangun KPU tidak bisa diakses kemarin. Ini yang kita khawatirkan, semoga lebih baik, terutama dalam pengawalan C1," ujar Sandiaga saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan, Kamis (2/5/2019).
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi: Kalau Ada Tim Kami yang Salah, Monggo Dilaporkan
Sandiaga mengatakan, sulitnya BPN dalam melaporkan dana kampanye dikhawatirkan juga akan dialami timnya dalam pengawasan C1 pada sistem KPU.
BPN dan relawan, lanjutnya, mengalami kesulitan dalam mengawal C1. Ia menyarankan sistem di KPU untuk dioptimalkan agar tahapan pengawalan C1 dipercaya oleh masyarakat.
"Ya ada beberapa kendala di sana-sini. Pengumuman masih sampai tanggal 22 Mei, ayo kita kawal terus. Tapi, kelihatannya kalau sistem IT laporan keuanganya saja sulit, saya juga khawatir," tutur Sandiaga.
Baca juga: TKN Terima 14.843 Laporan Dugaan Kecurangan yang Untungkan Kubu Prabowo
"Kita harap sistem IT KPU betul-betul optimal agar lebih bisa dipercaya oleh masyarakat karena untuk keuangan (laporan dana kampanye) saja kita mengalami beberapa kendala," sambungnya.
Penyerahan LPPDK dilakukan paling lambat Kamis (2/5/2018). LPPDK yang diserahkan kemudian akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh KPU.
Selanjutnya, KPU akan mengumumkan hasil audit jika seluruh prosesnya sudah selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.