Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI: Prabowo Subianto Akan Hadiri Hari Buruh 1 Mei di Tennis Indoor Senayan

Kompas.com - 29/04/2019, 13:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akan menghadiri acara Hari Buruh Internasional di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, (1/5/2019).

"Akan dihadiri oleh bapak Prabowo Subianto, mungkin hadir sekitar pukul 11 atau 12 siang," kata Said saat ditemui wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Baca juga: KSPI: May Day 50.000 Buruh Dipusatkan di Tennis Indoor Senayan

Said mengatakan, Prabowo akan menyampaikan pidato dihadapan 50.000 buruh. Ia mengatakan, di sekitar lapangan Tennis Indoor Senayan akan disediakan televisi dan layar besar.

"Baru terkonfirmasi tadi beliau (Prabowo) akan hadir memberikan sambutan pidato di hadapan 50.000 buruh," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Bertemu Pimpinan Organisasi Buruh Jelang May Day, Apa Hasilnya?

Selanjutnya, Said mengatakan tema hari buruh tanggal 1 Mei 2019 adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi yang jujur.

"Tema besar kami adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur damai. Mengapa kami mengangkat tema kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur damai? Karena may day kali ini bertepatan dengan proses atau penyelenggara pemilihan presiden dan legislatif," pungkasnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo bertemu para pimpinan organisasi buruh di Istana Kepresidenan Bogor pada Jum'at, 26 April 2019. Jokowi mengatakan ada dua hal yang dibicarakan, yaitu mengenai peringatan hari buruh yang sepakat akan dilakukan dengan kegiatan yang baik dan damai. Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi bertemu para pimpinan organisasi buruh di antaranya Andi Gani Nuwa Wea (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dan Wiliam Yani (Ketua Komisi A DPRD DKI) beserta pimpinan organisasi buruh lainnya. #mayday #jokowi #pimpinanorganisasiburuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com