Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Akan Beri Santunan untuk Petugas KPPS yang Meninggal

Kompas.com - 21/04/2019, 23:42 WIB
Krisiandi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, KPU akan memberikan santunan kepada para petugas penyelenggara pemilu yang meninggal saat menjalankan tugas. KPU, kata Arief, akan segera mengatur mekanisme serta besaran santunan.

Arief juga menuturkan, pihaknya ingin memastikan bahwa para petugas itu gugur saat menjalankan kewajibannya.

"Malam ini kita lihat berapa banyak yang meninggal, berapa banyak yang kecelakaan sebabnya apa, ketika menjalankan tugas atau ketika sedang tidak menjalankan tugas," kata Arief di KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2019) malam, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Seorang Petugas KPPS di Tangsel Gugur karena Kelelahan

Sementara Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengungkapkan, jajaran KPU se-Indonesia akan urunan untuk pemberian uang santunan bagi para penyelenggara pemilu yang gugur saat menjalankan tugas.

"KPU seluruh Indonesia akan gotong royong bersama-sama untuk memberikan tanda kasih santunan kepada pihak keluarga korban," ungkap Wahyu, juga dikutip dari Tribunnews.com.

Uang santunan itu, kata Wahyu, diinisiasi lantaran para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tak difasilitasi asuransi kesehatan.

Baca juga: 1.000 Lilin untuk Petugas KPPS dan Polisi yang Gugur saat Bertugas

Wahyu secara pribadi, mengku prihatin dan mengucap duka cita atas gugurnya para penyelenggara Pemilu.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah petugas KPPS yang tersebar di banyak daerah meninggal. Kebanyakan diduga karena kelelahan saat bertugas sebagai penyelenggara pemilu serentak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "KPU Akan Atur Mekanisme dan Besaran Santunan bagi Penyelenggara Pemilu yang Meninggal Dunia"

Kompas TV Banyak kisah tertangkap kamera KompasTV saat penyelenggaraan pemilu 2019. Dari mulai perjuangan petugas mengantarkan dan mengembalikan logistik melewati hutan dan gunung hingga berita duka dari mereka yang berjuang memastikan hak kita, warga negara memilih terpenuhi. Misalnya, di Kalimantan Barat. Setelah pencoblosan, tugas masih jauh dari selesai bagi petugas pendistribusian logistik pemilu di kawasan perbatasan Kalimantan Barat. Bersama anggota kepolisian mereka harus mengembalikan logistik pemilu ke Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang. Sungai menjadi tantangan. Motor pengangkut logistik pemilu pun diangkat agar tidak rusak. Berikutnya tanah berlumpur menanjak dan menurun tajam. Tiga desa berbeda sejauh belasan kilometer mesti dilewati dengan waktu 4 sampai 5 jam, waktu tempuh yang jadi lebih lama karena medan yang berlumpur akibat hujan. Selain itu, di Konawe, Sulawesi Tenggara, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini kehilangan buah hati. Ia keguguran di usia janin 2 bulan, diduga karenakelelahan akibat tidak tidur menjalankan tugas proses penghitungan suara. Ia kini menjalani perawatan di rumah sakit bersalin, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe. Selain itu, masih ada sejumlah perjuangan para petugas di balik penyelenggaraan Pemilu 2019. Berikut liputannya. #PerjuanganPolisi #PerjuanganPetugas #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com