Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Serahkan Laporan Kecurangan ke KPU dan Bawaslu

Kompas.com - 17/04/2019, 20:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menyerahkan segala laporan kecurangan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ia meyakini, KPU dan Bawaslu akan bekerja secara profesional menindak laporan kecurangan yang masuk ke mereka.

Erick pun menjamin TKN selama pelaksanaan pemilu tak pernah sekalipun mengintervensi KPU dan Bawaslu serta peserta pemilu lainnya dalam menjalankan tugas.

Baca juga: Banyak Modus Kecurangan, Masyarakat Mesti Aktif Mengawasi Pemilu 2019

"Saya rasa itu nanti prosesnya dari KPU dan Bawaslu, dan saya rasa, biarkan KPU berjalan dengan profesional. Dan tentu dari pihak kami, selama ini saya rasa kita tidak pernah mengancam-ancam KPU," ujar Erick di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

"Kami mendukung profesionalisme. Karena tadi, pemilu hanya lima tahun sekali. Tetap yang Indonesianya tetap ada, dan harus menjadi negara besar," lanjut dia.

Erick menambahkan, ia dan timnya juga akan terus mengawal proses rekapitulasi suara untuk menghindarkan terjadinya kecurangan.

Selain itu, Erick mengatakan, TKN juga segera menyiapkan laporan dana kampanye sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Baca juga: Cegah Kecurangan, Wali Kota Makassar Minta Pengitungan Suara Difoto dan Rekam

"Ya terus kita jaga. Bukan berarti habis ini kami selesai, tidak. Saya rasa, ada waktu, hal-hal yang harus kami selesaikan, baik administrasi, laporan keuangan, dan lain-lain, yang harus kami pertanggungjawabkan," ujar Erick.

"Karena memang kami berprinsip seperti yang saya bilang sebelumnya. Dan kami dari TKN sangat profesional transparan. Dan kami ini bekerja apa adanya, dan yang terpenting bagaimana kami servis kepada pemilih," lanjut dia.

Kompas TV Tim direktorat hukum dan advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma&rsquo;ruf Amin mendatangi Bawaslu RI,Senin(15/4) malam. Kedatangan untukmelaporkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN). Kecurangan secara masif dilaporkan saksi dari kubu TKN terjadi di sejumlah negara terhadap WNI yang mempunyai hak konstitusional dalam Pemilu 2019. Laporan dibuat agar Bawaslu melakukan investigasi terhadap sejumlah kekisruhan pemilu di luar negeri.<br /> #PPLN #PelanggaranPemilu #PemiluLuarNegeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com