Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Guyuran Hujan Dihadapi Jokowi, Demi Tetap Bersama Rakyat

Kompas.com - 11/04/2019, 11:10 WIB
M Latief

Editor

KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur terus menerus tidak menyurutkan semangat Joko Widodo (Jokowi) maupun puluhan ribu pendukungnya untuk bertahan di Lapangan Dukuh Salam, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019) lalu. Hari itu Jokowi mendapatkan jatah menggelar kampanye akbarnya. 

"Meski kehujanan, tidak ada yang bergerak satu senti pun ke arah lain. Saya ingin memastikan di Kabupaten Tegal dan sekitarnya, bahwa kita harus bisa dapat 75 persen ke atas. Yang setuju silakan tunjuk jari, yang setuju silakan angkat jempol," kata Jokowi yang disambut sorak sorai masyarakat peserta kampanye akbar Capres 01 itu.

Presentase perolehan suara yang ditargetkan Jokowi tersebut lebih besar dibandingkan yang diterimanya pada Pilpres sebelumnya. Pada Pilpres 2014 lalu Jokowi menyampaikan kalau dirinya mendapatkan suara 63 persen di Tegal.

Tak heran, demi mencapai target itu, Jokowi dan massa pendukungnya tetap memilih bertahan di tengah lapangan yang basah oleh hujan lebat. Bahkan tepat di bawah guyuran hujan, Jokowi masih menyampaikan orasinya soal program barunya, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Pra-Kerja.

Melihat antusiasme warga yang mendukung dirinya, Jokowi mencurahkan harapannya.

"Ingat-ingat, 17 April tinggal dua minggu lagi, jaga semangat seperti ini. Kawal semua yang ada di kampung, desa, dan TPS (Tempat Pemungutan Suara)," kata Jokowi yang disusul teriakan menyebut namanya oleh massa.

Tanpa dilindungi payung atau dibalut jas hujan, Jokowi tampak basah kuyup. Ini seperti yang dialami Jokowi dan massa pendukungnya saat berkampanye di Kompleks Stadion Temanggung Abdul Jamal, Kota Batam, Sabtu akhir pekan lalu.

"Baru kali ini, belum dimulai saya sudah basah kuyup. Baju basah kuyup, inilah Batam yang luar biasa. Melihat bermacam macam kota, tentu tidak akan sampai di Batam saya kalau bukan karena cinta," kata Jokowi.

Apa yang dialami Jokowi juga dialami massa pendukungnya dan itu terjadi lagi di Lapangan Dukuh Salam, Tegal. Banyak di antara mereka bahkan tidak membuka payung atau memakai jas hujan.

Sejatinya, Jokowi tentu bisa memilih mendapatkan perlindungan berupa dipayungi atau mengenakan jas hujan agar tidak kehujanan saat menyampaikan orasi politiknya. Dia juga bisa tetap berada di bawah perlindungan atap panggung yang dilengkapi pelindung agar tidak terkena terpaan angin kencang atau tidak basah kuyup, atau kepanasan.

Tapi, Jokowi tidak memilih itu. Bersama pendukungnya, Jokowi tetap menerjang hujan maupun teriknya panas. Bersama rakyat, Jokowi kehujanan dan kepanasan, tapi juga tersenyum serta tertawa bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com