Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Epic Rap Battle" Jokowi Vs Prabowo di YouTube

Kompas.com - 10/04/2019, 20:43 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akun SkinnyIndonesian24 di YouTube, menghadirkan konten video humor yang memuat kelebihan dan kekurangan dua calon presiden yang bersaing dalam Pemilu Presiden 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Akun yang dikelola kakak beradik, Jovial de Lopez dan Andovi de Lopez menghadirkan konten video berjudul "Prabowo VS Jokowi - Epic Rap Battles Of Presidency", yang diunggah pada Senin (8/4/2019).

Salah satu pembuat video, Jovial, mengungkapkan bahwa video ini dibuat karena terinspirasi dari salah satu saluran YouTube, "Epic Rap Battle (ERP)". Video dibuat juga berkaitan dengan musim demokrasi yang kian membosankan bagi kaum milenial.

"Saya dan Dovi jadi terinspirasi, bagaimana kalo kita bikin adu rap antar-kedua paslon. Nah, awalnya kami udah bikin Epic Rap Battle Jokowi-Prabowo ini dari tahun 2014," ujar Jovi saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (10/4/2019).

Kemudian, menjelang Pemilu 2019 ini, Jovi dan Dovi kembali membuat Epic Rap Battle antara Jokowi-Prabowo.

Hingga saat ini video tersebut telah ditonton lebih dari 4,3 juta kali dan telah dikomentari sebanyak lebih dari 60.000 kali.

"Ini yang kedua, makanya di awal video ada kata-kata Jokowi-Prabowo rematch, karena dulu ada ronde satu, ini ronde dua," ujar Jovi.

Baca juga: Video Ma’ruf Amin soal Ahok, Viral di Medsos hingga Klarifikasinya..

Ia pun mengungkapkan bahwa pembuatan video ini diinisiasi karena dirinya merasa informasi yang didapatnya dari kanal YouTube, blog, atau media lainnya yang membahas persoalan berdasarkan satu sisi saja.

Menurut Jovi, pembahasan dengan melihat suatu persoalan dari satu sisi justru membuat penonton atau pembaca akan terseret opininya.

"Misalnya fans 02, dia bakal bela-bela Prabowo, dia bakalan hina-hina Jokowi. Atau sebaliknya, dia bakalan bela-bela Jokowi atau hina-hina Prabowo. Nah, kami itu mau nunjukkin, ini loh kebaikan dan keburukan kedua orang tersebut seperti ini," ujar Jovi.

Tak hanya itu, setelah menonton video Epic Rap Battle versi kedua, Jovi berharap penonton bisa menentukan capres mana yang cocok dengan calon pemilih dengan beberapa data yang disampaikan dengan humor sarkas dalam video.

Baca juga: Viral Video yang Tuding Jokowi Disiapkan Menang 57 Persen, Ini Kata KPU

Kehadiran Soekarno-Hatta

Video berdurasi 5 menit 30 detik ini juga mumunculkan sosok Soekarno dan Mohamad Hatta. Dikisahkan bahwa kedua tokoh proklamator ini mengingatkan agar kedua capres ini bisa saling menjaga keutuhan bangsa dan negara.

"Kami tambahi Soekarno-Hatta ini karena merasa kebanyakan orang udah mulai berantem enggak jelas, sudah mulai over untuk Pilpres doang," ujar Jovi.

Menurut dia, banyaknya substansi hoaks juga membuat pilpres tahun ini menjadi jenuh.

"Makanya kami turunin Soekarno-Hatta, 'Eh gue merdekain kalian semua bukan untuk hal ini, sekarang malah saling menjatuhkan, saling mencela, udah capek-capek merdekain kalian'," ujar Jovi yang menirukan narasi tokoh Soekarno dalam video Epic Rap Battle versi kedua.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com