Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TGB: Pak Jokowi Lawannya adalah Fitnah

Kompas.com - 08/04/2019, 21:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) sekaligus politisi Golkar, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), menilai lawan utama capres petahana Joko Widodo bukanlah capres penantang, melainkan fitnah.

"Sering kita dengar ungkapan, Pak Jokowi lawannya adalah fitnah. Benar enggak Bapak Ibu?" ujar TGB saat berpidato dalam acara Majelis Taklim Berselawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

TGB mengatakan awalnya Jokowi kerap diserang fitnah yang bersifat pribadi seperti dituding nonmuslim. Namun, hal tersebut terbantahkan karena terbukti kedua orang tua kandung muslim. Demikian pula istri dan ketiga anaknya juga penganut agama Islam.

Baca juga: Sudah Diam Selama 4 Tahun, Jokowi Bilang Kini Saatnya Dia Jawab Semua Fitnah

TGB menambahkan, setelah difitnah pribadinya dan tidak mempan, kini Jokowi difitnah kebijakannya. TGB mengatakan fitnah tersebut dibuktikan dengan adanya tudingan bahwa jika pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang maka masyarakat dilarang memakai kerudung.

TGB mengatakan fitnah tersebut tidak berdasar. Ia mengatakan di era pemerintahan Jokowi justru polwan diperbolehkan mengenakan kerudung.

"Alhamdulillah pada masa Pak Jokowi tahun 2015, polwan-polwan muslimah yang ingin menggunakan jilbab pada saat ingin bertugas diberikan izin untuk berjilbab," lanjut TGB.

"Artinya apa? Pada masa Pak Jokowi memimpin alhamdulillah syiar-syiar Islam, syiar keumatan terus menyebar merata di seluruh penjuru Indonesia. Jadi ada satu ungkapan diserang pribadi tidak berhasil, diserang kebijakan juga tidak mempan," lanjut TGB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com