Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gagas "Bulog" Khusus untuk Rotan

Kompas.com - 05/04/2019, 16:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Sebagai calon presiden, Joko Widodo blusukan ke Desa Wisata Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (5/4/2019) siang.

Selepas menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Darussalam yang terletak di desa itu, Jokowi pun berkeliling dari rumah ke rumah.

Desa itu diketahui merupakan pusat kerajinan rotan. Salah satu yang terbesar di Cirebon.

Di beberapa rumah, Jokowi melihat cara pengolahan rotan hingga menjadi aneka macam barang. Mulai dari tempat buah buahan, kotak tisu, hingga tempat alat tulis.

Baca juga: Kepada Jokowi, Pengusaha Mebel Keluhkan Kekurangan Rotan Gara-gara Penyelundupan

Jokowi juga menyempatkan berbincang dengan pengusaha rotan mengenai tantangan para pelaku industri itu.

"Apa benar produksi ini sekarang turun?" tanya Jokowi.

"Benar Pak," kata salah satu pengusaha.

Jokowi kemudian bertanya-tanya soal apa yang pemerintah bisa lakukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi para pelaku industri rotan.

"Bulog" Khusus Rotan

Usai blusukan, Jokowi mengaku, mendapat keluhan dari para pengusaha rotan soal sulitnya bahan baku sehingga produksi sering mampet.

"Misalnya, bahan untuk kaki (kursi) ada. Eh (bahan) untuk sandarannya enggak ada. Sehingga bangku-bangku ini enggak selesai-selesai dan menghambat putaran uang di perajin," ujar dia.

"Sehingga, tadi kita berpikiran membuat 'Bulog' nya rotan. Jadi kita beli stok dari petani rotan di Sulawesi, Kalimantan, kemudian distok di 'Bulog' nya rotan tadi," lanjut dia.

'Bulog' khusus rotan itu pun akan punya gerai tersendiri di sentra-sentra industri rotan. Misalnya Cirebon, Surakarta dan Jeparam

Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 94 Ton Rotan ke Malaysia

Dengan demikian, pengusaha dan perajin mudah membeli bahan baku dan produksinya lancar kembali.

"Tapi, ide itu nanti akan kita matangkan lagi ya," ujar Jokowi.

Di sisi lainnya, Jokowi mengakui, perajin rotan tengah dihadapkan oleh tantangan munculnya sejenis rotan yang terbuat dari plastik.

Namun tentu saja, menurut Jokowi, yang namanya rotan alami, tidak tergantikan dan tetap memiliki pasar yang tinggi, khususnya di luar negeri.

"Kita harus ngerti juga dengan kondisi di persaingan. Kadang-kadang muncul itu barang-barang plastik yang lebih kuat, lebih cantik. Tapi ya tetap yang alami, yang orisinil itu yang bagus," ujar dia.

Oleh sebab itu, ia yakin mendorong agar produksi kerajinan rotan meningkat bisa mendongkrak perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com