Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2019, 14:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


Dituding Berjoget

Ma'ruf juga menceritakan di media sosial sempat beredar videonya seolah tengah berjoget. Ia lantas mebantah video tersebut.

Ma'ruf mengatakan, video tersebut diambil saat ia mengambil nomor untuk pencapresan bersama Jokowi. Saat itu hampir semua pendukung Jokowi yang hadir berjoget setelah pengambilan nomor. Sementara itu, Ma'ruf hanya bertepuk tangan. Namun, kata Ma'ruf, narasi yang beredar dalam video tersebut ialah dirinya ikut berjoget.

"Orang memang pada joget karena menyanyikan pujian pada Pak Jokowi. Saya tidak. Saya tepuk tangan saja," ujar Ma'ruf.

"Tapi di medsos, (disebut) Kiai Ma'ruf Amin joget. Kehilangan keulamaannya. Padahal saya cuma tepuk tangan. Masa orang tepuk tangan dibilang joget. Bohong apa tidak? Bohong," lanjut Ma'ruf," ujar Ma'ruf di Sukabumi, Rabu (3/4/2019).


Dituding Cium Pipi Saat Salaman dengan Perempuan

Ma'ruf juga menyebut ia pernah dituding mencium pipi saat bersalaman dengan perempuan. Video tersebut sempat beredar di media sosial.

Ia lantas penasaran dengan video tersebut. Ma'ruf pun meminta video tersebut kepada stafnya untuk melihat dan membuktikan kebenarannya. Ternyata video yang beredar ialah saat dirinya bersalaman dengan sang istri.

"Saya cari videonya. Ini kan istri saya. Masa dengan istri saya aja enggak boleh. Betul apa tidak? Tapi bikin ragu orang (videonya) Itu lah. Makanya jangan percaya begitu saja pada medsos," tutur Ma'ruf saat berkampanye di Garut, Kamis (4/4/2019).


Tudingan akan Bubarkan Kemenag, Larang Azan, dan Legalkan Zina


Dalam kunjungannya ke Sukabumi dan Garut, Ma'ruf selalu menyampaikan bantahan terkait hoaks jika Jokowi dan dia terpilih maka Kementerian Agama akan dibubarkan, azan akan dilarang, serta zina dan LGBT akan dilegalkan.

Ma'ruf mengatakan semua hal tersebut tidak masuk akal. Sebab jika ketiganya akan dilakukan Jokowi, semestinya sudah dilakukan sejak sekarang saat Jokowi sudah berkuasa.

"Sekarang saya tanya, presidennya siapa? Kementerian Agama dibubarkan apa tidak? Azan dilarang apa tidak? Zina dilegalkan apa tidak. Kalau mau melegalkan, membubarkan, melarang pas sekarang sudah jadi Presiden," ujar Ma'ruf

"Karena itu, itu adalah bohong. Segitu gampangya (dijelaskan). Tapi heran masih ada orang percaya," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jokowi Kembali ke Tanah Air Usai Hadiri COP28 di Dubai

Jokowi Kembali ke Tanah Air Usai Hadiri COP28 di Dubai

Nasional
Duduk Perkara Debat Pilpres 2024: Debat Cawapres Tetap Ada, tapi Didampingi Capres

Duduk Perkara Debat Pilpres 2024: Debat Cawapres Tetap Ada, tapi Didampingi Capres

Nasional
Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Bertemu Sekjen PBB, Presiden Jokowi Bahas Aksi Iklim dan Situasi di Gaza

Nasional
Kampanye Hari Ini, Anies Seharian di Sumut, Muhaimin ke Mojokerto

Kampanye Hari Ini, Anies Seharian di Sumut, Muhaimin ke Mojokerto

Nasional
Kapitalisme dan Kuasa Oligarki Berkedok Demokrasi

Kapitalisme dan Kuasa Oligarki Berkedok Demokrasi

Nasional
Jika Kalah Lagi di Pilpres, Prabowo: Saya Akan Naik Gunung, Pensiun

Jika Kalah Lagi di Pilpres, Prabowo: Saya Akan Naik Gunung, Pensiun

Nasional
Ungkap Sosok di Balik Materi Kampanye, Prabowo: Tim Saya adalah Tim Pak Jokowi...

Ungkap Sosok di Balik Materi Kampanye, Prabowo: Tim Saya adalah Tim Pak Jokowi...

Nasional
Ganjar Kampanye di Lombok dan Kendari Hari Ini, Mahfud Fokus di Jawa Timur

Ganjar Kampanye di Lombok dan Kendari Hari Ini, Mahfud Fokus di Jawa Timur

Nasional
Prabowo Doa Bersama Kiai di Banten Hari Ini, Gibran ke CFD Jakarta

Prabowo Doa Bersama Kiai di Banten Hari Ini, Gibran ke CFD Jakarta

Nasional
Perubahan Format Debat Cawapres Dinilai Meleset dari Tujuan

Perubahan Format Debat Cawapres Dinilai Meleset dari Tujuan

Nasional
Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

Nasional
Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

Nasional
[POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

[POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

Nasional
Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com