Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2019, 14:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memanfaatkan kunjungannya ke Sukabumi dan Garut, Jawa Barat untuk menjawab tudingan yang menyudutkannya dan capres petahana Joko Widodo di Pilpres 2019.

Beberapa tudingan yang kerap ditujukan kepadanya dan Jokowi selama masa kampanye Pilpres 2019 ia jawab satu per satu saat kunjungan ke Sukabumi dan kampanye terbuka di Garut.

Mulai akan diganti oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga tudingan mencium pipi kanan dan kiri seorang perempuan, semua dijawab oleh Ma'ruf. Berikut sanggahan Ma'ruf atas tudingan yang selama ini ia terima di masa kampanye.

Akan Diganti Ahok Setelah Terpilih

Ma'ruf merasa heran dengan tudingan bahwa dirinya akan diganti oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setelah ia terpilih di Pilpres 2019.

Ma'ruf mengatakan, masih banyak masyarakat yang memercayai isu tersebut. Ia pun membantah.

"Ada juga yang bilang nanti paling kalau sudah jadi juga diganti sama Ahok. Iya, ada yang bilang begitu, ya? Memangnya RT apa? Mengganti pejabat itu ada mekanismenya. Enggak sembarang aja," ujar Ma'ruf di sela-sela safari politiknya di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

"Apa lagi Ahok. Ahok itu sudah kena hukuman. Masa jadi wakil presiden. Ente ada-ada aja lagi," lanjut Ma'ruf.

Baca juga: Kampanye Jokowi-Ma’ruf, PSI Gelar Safari Toleransi di Mal Bandung
Ma'ruf mengatakan, tudingan tersebut merupakan hoaks yang sengaja dibuat untuk mengacaukan pilihan masyarakat terhadap dirinya.

Selain itu, ia menilai, hoaks tersebut dimunculkan untuk membuat khawatir para pendukung capres petahana Joko Widodo.

Ma'ruf menyatakan, masyarakat tak perlu khawatir karena tudingan tersebut tidak benar dan tak berdasar.


Dituding Berjoget

Ma'ruf juga menceritakan di media sosial sempat beredar videonya seolah tengah berjoget. Ia lantas mebantah video tersebut.

Ma'ruf mengatakan, video tersebut diambil saat ia mengambil nomor untuk pencapresan bersama Jokowi. Saat itu hampir semua pendukung Jokowi yang hadir berjoget setelah pengambilan nomor. Sementara itu, Ma'ruf hanya bertepuk tangan. Namun, kata Ma'ruf, narasi yang beredar dalam video tersebut ialah dirinya ikut berjoget.

"Orang memang pada joget karena menyanyikan pujian pada Pak Jokowi. Saya tidak. Saya tepuk tangan saja," ujar Ma'ruf.

"Tapi di medsos, (disebut) Kiai Ma'ruf Amin joget. Kehilangan keulamaannya. Padahal saya cuma tepuk tangan. Masa orang tepuk tangan dibilang joget. Bohong apa tidak? Bohong," lanjut Ma'ruf," ujar Ma'ruf di Sukabumi, Rabu (3/4/2019).


Dituding Cium Pipi Saat Salaman dengan Perempuan

Ma'ruf juga menyebut ia pernah dituding mencium pipi saat bersalaman dengan perempuan. Video tersebut sempat beredar di media sosial.

Ia lantas penasaran dengan video tersebut. Ma'ruf pun meminta video tersebut kepada stafnya untuk melihat dan membuktikan kebenarannya. Ternyata video yang beredar ialah saat dirinya bersalaman dengan sang istri.

"Saya cari videonya. Ini kan istri saya. Masa dengan istri saya aja enggak boleh. Betul apa tidak? Tapi bikin ragu orang (videonya) Itu lah. Makanya jangan percaya begitu saja pada medsos," tutur Ma'ruf saat berkampanye di Garut, Kamis (4/4/2019).


Tudingan akan Bubarkan Kemenag, Larang Azan, dan Legalkan Zina


Dalam kunjungannya ke Sukabumi dan Garut, Ma'ruf selalu menyampaikan bantahan terkait hoaks jika Jokowi dan dia terpilih maka Kementerian Agama akan dibubarkan, azan akan dilarang, serta zina dan LGBT akan dilegalkan.

Ma'ruf mengatakan semua hal tersebut tidak masuk akal. Sebab jika ketiganya akan dilakukan Jokowi, semestinya sudah dilakukan sejak sekarang saat Jokowi sudah berkuasa.

"Sekarang saya tanya, presidennya siapa? Kementerian Agama dibubarkan apa tidak? Azan dilarang apa tidak? Zina dilegalkan apa tidak. Kalau mau melegalkan, membubarkan, melarang pas sekarang sudah jadi Presiden," ujar Ma'ruf

"Karena itu, itu adalah bohong. Segitu gampangya (dijelaskan). Tapi heran masih ada orang percaya," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Dicurigai Curang, TKN: Kami Dirugikan, padahal Elektabilitas Lagi Tinggi

Prabowo-Gibran Dicurigai Curang, TKN: Kami Dirugikan, padahal Elektabilitas Lagi Tinggi

Nasional
Anies-Muhaimin Kampanye Bareng di Jakarta Hari Ini, Temui Keluarga Besar Muhammadiyah dan MUI

Anies-Muhaimin Kampanye Bareng di Jakarta Hari Ini, Temui Keluarga Besar Muhammadiyah dan MUI

Nasional
Soal Serangan KKB Sepekan Terakhir, Panglima TNI: Kita Gunakan 'Hard Power'

Soal Serangan KKB Sepekan Terakhir, Panglima TNI: Kita Gunakan "Hard Power"

Nasional
Alex Tirta Penuhi Panggilan Penyidik Jadi Saksi soal Kasus Dugaan Pemerasan Firli

Alex Tirta Penuhi Panggilan Penyidik Jadi Saksi soal Kasus Dugaan Pemerasan Firli

Nasional
Suara Pemohon sampai Kubu Prabowo-Gibran Usai MK Tolak 'Gugatan Ulang' Syarat Usia Capres-Cawapres

Suara Pemohon sampai Kubu Prabowo-Gibran Usai MK Tolak "Gugatan Ulang" Syarat Usia Capres-Cawapres

Nasional
Agus Rahardjo Mengaku Diperintah Jokowi Setop Kasus Setya Novanto, Istana: Kenyataannya Proses Hukum Terus Berjalan

Agus Rahardjo Mengaku Diperintah Jokowi Setop Kasus Setya Novanto, Istana: Kenyataannya Proses Hukum Terus Berjalan

Nasional
Firli Bahuri Tiba di Bareskrim, Jalani Pemeriksaan Perdana Setelah Jadi Tersangka

Firli Bahuri Tiba di Bareskrim, Jalani Pemeriksaan Perdana Setelah Jadi Tersangka

Nasional
Sudirman Said Optimistis Anies-Muhaimin Lolos ke Putaran Kedua Pilpres 2024

Sudirman Said Optimistis Anies-Muhaimin Lolos ke Putaran Kedua Pilpres 2024

Nasional
Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD

Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD

Nasional
Agus Rahardjo Sedih Marwah KPK Dijaga Puluhan Tahun Luluh Lantak oleh Dugaan Korupsi Firli Bahuri

Agus Rahardjo Sedih Marwah KPK Dijaga Puluhan Tahun Luluh Lantak oleh Dugaan Korupsi Firli Bahuri

Nasional
Hari Ini Ganjar Kampanye di Kupang, Temui Mahasiswa hingga Tokoh Agama

Hari Ini Ganjar Kampanye di Kupang, Temui Mahasiswa hingga Tokoh Agama

Nasional
Gerindra Bingung Tambahan Anggaran Alutsista Rp 61 T Dituding untuk Kampanye Prabowo-Gibran

Gerindra Bingung Tambahan Anggaran Alutsista Rp 61 T Dituding untuk Kampanye Prabowo-Gibran

Nasional
Agus Rahardjo Duga UU KPK Direvisi karena Ditolaknya Perintah Jokowi Hentikan Kasus Setya Novanto

Agus Rahardjo Duga UU KPK Direvisi karena Ditolaknya Perintah Jokowi Hentikan Kasus Setya Novanto

Nasional
KPU Akan Pertemukan Capres dengan Kemenkeu agar Bisa Susun Program Sesuai Anggaran Negara

KPU Akan Pertemukan Capres dengan Kemenkeu agar Bisa Susun Program Sesuai Anggaran Negara

Nasional
Kritik Ide Anies Ganti 'Food Estate' Jadi 'Contract Farming', Airlangga: Petani Harus Sejahtera, Bukan Jadi Pekerja

Kritik Ide Anies Ganti "Food Estate" Jadi "Contract Farming", Airlangga: Petani Harus Sejahtera, Bukan Jadi Pekerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com