Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pergeseran Cara Pandang Jokowi soal Hubungan Internasional

Kompas.com - 01/04/2019, 17:47 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 sekaligus petahana, Joko Widodo, dinilai memiliki pergeseran dalam cara pandang perihal hubungan internasional Indonesia antara Pemilu 2014 dengan 2019.

Hal itu disampaikan Ketua Departemen Hubungan Internasional Centre for Strategic dan International Studies (CSIS) Indonesia, Shafiah Muhibat, dalam acara diskusi di kantornya, Gedung Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Pada Pemilu 2014, Shafiah menuturkan cara pandang Jokowi terhadap hubungan internasional lebih pada aspek geopolitik yang berbasis teritorial.

"Jadi ketika 2014 beliau (Jokowi) menyampaikan sifatnya lebih geopolitik yang teritorial, beliau menyampaikan poros maritim dunia, Samudra Hindia, Samudra Pasifik," kata Shafiah.

Baca juga: Dari Debat Keempat, Kedua Paslon Dinilai Miliki Pendekatan Hubungan Internasional yang Berbeda

"Jadi seperti melihat geopolitik dari kawasan-kawasan penting ini, yang kurang penting mungkin tempat lain," lanjut dia.

Berkaca dari hal tersebut, ia pun mengaku menunggu-nunggu ketika Jokowi menyinggung soal poros maritim dunia saat debat keempat pada Sabtu (30/3/2019).

Namun, setelah debat, terlihat perbedaan cara pandang Jokowi yang lebih memprioritaskan pada aspek kemajuan teknologi.

Baca juga: Dalam Hubungan Internasional, Jokowi Sebut Indonesia Harus Tegak Bermartabat

"Beliau (Jokowi) melihat hubungan internasional itu harus dikaji dari, ada negara yang cepat mengikuti teknologi, cyber, dan sebagainya, ada negara yang harus catch up ke sana, dan kita harus bisa memanfaatkan negara-negara yang memiliki kecepatan teknologi tadi," tuturnya.

Debat tersebut mempertemukan capres nomor urut 01, Joko Widodo, dengan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Tema yang dibahas terdiri dari ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com