JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, di Indonesia bukan hanya Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi yang memiliki big data, tetapi ada juga Telkomsel yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
"Di Indonesia itu bukan hanya Indosat yang memiliki big data, melainkan juga ada Telkomsel. Paling besar kan Telkomsel, yang punya BUMN," ujar Rudiantara ketika ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Hal itu disampaikan Rudiantara menanggapi janji kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang ingin membeli kembali saham (buyback) Indosat jika dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto terpilih dan memerintah.
Baca juga: Wacana Buyback oleh Sandiaga, Saham Indosat Terus Turun
Rudiantara menjelaskan, buyback bisa terjadi jika memang pemilik Indosat mau menjual dan ada pembelinya. Ia menyebut, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memang pernah membicarakan ihwal bubyback Indosat.
"Bukan diwacanakan, melainkan sudah dibicarakan. Masalahnya, apakah yang punya Indosat mau menjual atau tidak. Jadi ada istilah yang namanya willing seller dan willing buyer. Kalau kedua pihak enggak pernah bertemu, ya tidak ada (buyback)," ungkapnya kemudian.
Di samping itu, Rudiantara juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan buyback Indosat berdasarkan nilai jual sahamnya. Jika nilai jual sahamnya tinggi, kemungkinan besar tidak ada buyback.
Baca juga: Wapres Kalla Mengaku Tak Ingat Janji Kampanye Buyback Indosat
"Sekarang harga saham Indosat berapa, 2.000-an kan. Waktu yang punya membeli Indosat, harganya 7.000-an. Yang jual tentunya mau untung, yang mau beli juga enggak mau mahal-mahal," paparnya.
Sandiaga sebelumnya menyatakan akan menuntaskan rencana Presiden Joko Widodo untuk membeli kembali atau buyback saham Indosat dari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.
"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk buyback Indosat itu bagus. Ke depan, kita akan usahakan dan bicara dengan Qatar," ujar Sandiaga ketika ditemui di sela-sela kunjungan di Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Sandiaga Ingin Buyback Indosat, Wapres Sebut Keuntungannya Kecil
Sandiaga menyebut usaha membeli kembali saham Indosat merupakan strateginya guna mengintegrasikan data-data masyarakat di Indonesia.
Strategi tersebut, lanjutnya, dinamakan strategi big push. Menurutnya, sistem integrasi e-KTP membutuhkan data-data yang kini banyak dikuasai Indosat.
"Salah satu yang mau kita dorong kan e-KTP, tapi kita juga harus menguasai data. Kita akan bicara dengan Qatar bagaimana kolaborasi yang bisa dilakukan agar Indonesia punya kedaulatan data," ujar Sandiaga.