Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Wacanakan "Buyback" Indosat, Ini Kata Rudiantara

Kompas.com - 28/03/2019, 13:58 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, di Indonesia bukan hanya Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi yang memiliki big data, tetapi ada juga Telkomsel yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).

"Di Indonesia itu bukan hanya Indosat yang memiliki big data, melainkan juga ada Telkomsel. Paling besar kan Telkomsel, yang punya BUMN," ujar Rudiantara ketika ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).

Hal itu disampaikan Rudiantara menanggapi janji kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang ingin membeli kembali saham (buyback) Indosat jika dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto terpilih dan memerintah.

Baca juga: Wacana Buyback oleh Sandiaga, Saham Indosat Terus Turun

Rudiantara menjelaskan, buyback bisa terjadi jika memang pemilik Indosat mau menjual dan ada pembelinya. Ia menyebut, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memang pernah membicarakan ihwal bubyback Indosat.

"Bukan diwacanakan, melainkan sudah dibicarakan. Masalahnya, apakah yang punya Indosat mau menjual atau tidak. Jadi ada istilah yang namanya willing seller dan willing buyer. Kalau kedua pihak enggak pernah bertemu, ya tidak ada (buyback)," ungkapnya kemudian.

Di samping itu, Rudiantara juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan buyback Indosat berdasarkan nilai jual sahamnya. Jika nilai jual sahamnya tinggi, kemungkinan besar tidak ada buyback.

Baca juga: Wapres Kalla Mengaku Tak Ingat Janji Kampanye Buyback Indosat

 

"Sekarang harga saham Indosat berapa, 2.000-an kan. Waktu yang punya membeli Indosat, harganya 7.000-an. Yang jual tentunya mau untung, yang mau beli juga enggak mau mahal-mahal," paparnya.

Sandiaga sebelumnya menyatakan akan menuntaskan rencana Presiden Joko Widodo untuk membeli kembali atau buyback saham Indosat dari Qatar Telecom, pemilik grup Ooredoo.

"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk buyback Indosat itu bagus. Ke depan, kita akan usahakan dan bicara dengan Qatar," ujar Sandiaga ketika ditemui di sela-sela kunjungan di Jakarta Timur, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Sandiaga Ingin Buyback Indosat, Wapres Sebut Keuntungannya Kecil

Sandiaga menyebut usaha membeli kembali saham Indosat merupakan strateginya guna mengintegrasikan data-data masyarakat di Indonesia.

Strategi tersebut, lanjutnya, dinamakan strategi big push. Menurutnya, sistem integrasi e-KTP membutuhkan data-data yang kini banyak dikuasai Indosat.

"Salah satu yang mau kita dorong kan e-KTP, tapi kita juga harus menguasai data. Kita akan bicara dengan Qatar bagaimana kolaborasi yang bisa dilakukan agar Indonesia punya kedaulatan data," ujar Sandiaga.

Kompas TV Yang juga jadi sorotan adalah soal pembelian kembali atau buyback saham Indosat. Hitung untung rugi perlu cermat dilakukan, apakah memang perlu membeli kembali saham Indosat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com