Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Kampanye Terbuka, Jokowi-Ma'ruf akan 'Panaskan' Banten

Kompas.com - 24/03/2019, 08:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Minggu (24/3/2019), akan memulai rangkaian kampanye terbuka di Kota Serang dan Kota Tangerang, Banten.

"Hari ini, Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf akan berkampanye bersama di Serang, Banten, untuk memanaskan seluruh mesin politiknya dan dimulai dengan kampanye kreatif," ujar Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu pagi.

Meskipun sama-sama berkampanye di Banten, namun, lokasi kampanye keduanya berbeda. Belum diketahui apakah keduanya akan bertemu di salah satu titik atau tidak.

Baca juga: Hari Pertama Kampanye Terbuka, Ini Daerah yang Dikunjungi Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga

Hasto menegaskan, Jokowi-Ma'ruf akan menebarkan kampanye positif sebagai gambaran dari pemerintahan yang akan dijalankan keduanya ke depan apabila memenangkan Pilpres 2019.

"Dengan kampanye positif itu, artinya jiwanya sehat. Mereka yang mengeluarkan kampanye negatif, hoaks, dan sebagainya, berarti jiwanya tidak sehat," ujar Hasto.

Kampanye terbuka kali ini akan dihadiri massa pendukung yang berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Banten, baik dari unsur partai politik, relawan, maupun tokoh masyarakat.

Akan hadir pula sejumlah artis serta influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial.

Baca juga: Jelang Kampanye Terbuka, Prabowo Kumpulkan Pimpinan Parpol Koalisi Malam Ini

Ketika ditanya mengapa Banten dipilih menjadi lokasi pertama kampanye terbuka, Hasto mengatakan, pihaknya perlu memperkuat elektoral Jokowi-Ma'ruf di provinsi tersebut.

"Kami ingin memperkuat wilayah Banten yang merupakan asal dari Kiai Haji Ma'ruf Amin. Basis kultural PDI-P bersama Golkar menguasai medan, sehingga dengan kerja sama partai koalisi, kami optimistis Jokowi-Ma'ruf menang tebal," ujar Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com