Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Singgung Tuduhan kepadanya, Mulai dari Radikal hingga Zionis

Kompas.com - 22/03/2019, 11:35 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membicarakan beberapa tuduhan yang dilayangkan kepadanya ataupun cawapres Sandiaga Uno.

Prabowo menyebutkan soal tuduhan radikal hingga zionis. Namun, ia mengaku tak ambil pusing.

"Ada yang menuduh kami ini Islam radikal, jadi bingung. Satu hari saya dibilang Islam radikal, besoknya tidak bisa jadi imam shalat. Lusanya saya zionis. Habis itu saya Kristen karena ibu saya Kristen. Ya, terserahlah," kata Prabowo saat acara deklarasi dukungan Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarta Theater Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Prabowo Siapkan Kriteria Calon Menteri di Kabinetnya, Seperti Apa?

Ia pun menampik tuduhan tersebut, terutama terkait radikalisme.

Prabowo menegaskan bahwa bentuk negara Indonesia sebagai negara kesatuan tak dapat ditawar lagi.

"Saya dan Pak Sandiaga tidak ada ekstrem-ekstreman, tidak ada radikal-radikalan. NKRI adalah final," tutur dia.

Jika terpilih nanti, Prabowo pun berjanji akan melindungi seluruh masyarakat Indonesia tanpa pandang bulu.

Kompas TV Pasca keluarnya hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas Capres-Cawapres, kedua pasangan calon bertekad untuk terus berusaha meraih dukungan suara dari pemilih yang hingga kini belum menentukan pilihannya. Apa yang bisa kita cermati dari hasil survei Litbang Kompas terkait pilihan Capres-Cawapres berdasarkan tingkat pendidikan pemilih dan kondisi sosial ekonomi para respondennya? KompasTV akanmembahasnya manajer Litbang Kompas Toto Suryaningtyas. #LitbangKompas #Elektabilitas #CapresCawapres

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com