JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 40 korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, belum teridentifikasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan ke-40 korban tersebut akan dimakamkan massal, pada Kamis (21/3/2019) besok.
"Ada 40 korban meninggal dunia yang belum diidentifikasi sehingga Bupati Jayapura memutuskan korban akan dimakamkan secara massal besok," ujar Sutopo melalui keterangan tertulis, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Pengungsi Bencana Banjir Bandang di Jayapura Capai 9.580 Orang
Menurut Sutopo, keputusan tersebut diambil setelah melakukan diskusi dengan pihak keluarga dan gereja.
Ia mengatakan, pihak pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan dan perlengkapan lainnya untuk proses pemakaman massal itu.
"Pemakaman massal diputuskan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak gereja yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Pemda Jayapura sudah menyiapkan lahan dan kendaraan untuk pemakaman massal," ungkap dia.
Berdasarkan data BNPB per Rabu (20/3/2019) pagi, terdapat 104 korban jiwa dan 79 orang hilang.
Sementara, terdapat 160 orang mengalami luka, dengan rincian 85 orang mengalami luka berat dan 75 orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca juga: Update Korban Banjir Bandang Jayapura: 104 Meninggal Dunia, 79 Hilang
Sebanyak 9.691 orang mengungsi di 18 titik. Penambahan jumlah tersebut dikarenakan rasa trauma.
Terkait kerusakan bangunan, terdapat 375 rumah rusak berat, 5 unit ibadah rusak berat, 8 sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, 4 jembatan rusak berat, dan 4 ruas jalan rusak berat.
Hingga saat ini, pendataan dampak bencana dan proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan.