Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Ma’ruf Sebut "Stunting" Turun 7 Persen di Era Jokowi-JK

Kompas.com - 17/03/2019, 23:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Rindi Nuris Velarosdela,
Bayu Galih

Tim Redaksi

UPDATE:
Artikel ini telah disertai penambahan data stunting sejak 2015 hingga 2017 berdasarkan Pemantauan Status Gizi yang dilakukan Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. Penambahan terdapat di paragraf delapan hingga sepuluh.

Sebelumnya, hanya ditulis mengenai angka penurunan stunting yang terjadi sejak 2013 hingga 2018 yang memang mengalami penurunan 6,4 persen.

KOMPAS.com – Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin menyatakan, angka stunting atau kekurangan gizi yang menyebabkan kondisi seorang anak tumbuh lebih pendek dari yang semestinya, sudah turun 7 persen selama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin dalam debat ketiga Pilpres 2019, menanggapi pernyataan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, saat membahas kesehatan.

"Dengan KIA, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak , terutama untuk mencegah terjadinya stunting yang oleh pemerintah Jokowi-JK telah diturunkan sampai 7 persen. Kami berjanji dalam lima tahun yang akan datang sampai 10 persen sehingga sampai pada titik 20 persen minimal," kata Ma’ruf Amin.

Bagaimana data sebenarnya?

Berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo, angka stunting pada 2019 ini sudah ada di angka 30 persen. Angka itu, menurut Jokowi, 7 persen lebih rendah dari jumlah stunting di awal ia memimpin pada 2014.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 memperlihatkan bahwa telah terjadi perbaikan, prevalensi balita stunting turun menjadi 30,8 persen dari 37,2 persen pada tahun 2013.

"Prevalensi stunting sudah mencapai target yang diharapkan pada RPJMN tahun 2019 yaitu 32 persen walaupun belum mencapai target yang ditetapkan oleh WHO sebesar 20 pesen," tulis keterangan dalam laman tersebut.

Namun, dilansir dari data Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, jika dilihat angkanya berdasarkan Pemantauan Status Gizi pada 2015 hingga 2017, maka angka stunting tercatat sebagai berikut:

2015: 29 persen
2016: 27,5 persen
2017: 29,6 persen

Sebagai catatan, angka Pemantauan Status Gizi memang tidak bisa dibandingkan dengan data Riskesdas. Karena itu, jika melakukan perbandingan angka Riskesdas maka datanya tercatat sebagai berikut:

2013: 37,2 persen
2018: 30,8 persen

Tak sampai 7 persen

Sebagai perbandingan, Manajer Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Ervyn Kaffah, data Fitra memperlihatkan bahwa angka stunting turun sekitar 6,4 persen dalam lima tahun.

"Atau setiap tahunnya turun rata-rata sebesar 1,2 persen," kata Ervyn dalam cek fakta bersama di kantor Google Indonesia.

Dalam debat kali ini, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno berhadapan secara langsung tanpa didampingi oleh calon presidennya masing-masing, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cek Fakta Debat III Pilpres 2019 Mengenai stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com