Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Penyebab Bangkitnya Jaringan yang Terafiliasi ISIS di Indonesia

Kompas.com - 15/03/2019, 21:10 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI menduga, terdesaknya pasukan ISIS di Suriah menjadi salah satu penyebab jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok tersebut mulai kembali aktif di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, terkait penangkapan beberapa terduga teroris, yang berafiliasi dengan ISIS, belakangan ini.

Para terduga teroris tersebut telah merencanakan penyerangan atau amaliyah terhadap aparat keamanan.

Baca juga: Kapolri Sebut Terduga Teroris di Sibolga Berafiliasi ISIS

"Ke arah situ sedang didalami, tapi yang jelas, kalau mengetahui perkembangan ISIS yang ada di Suriah, itu mereka sudah betul-betul terkepung oleh pasukan koalisi," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Selain itu, seruan dari pimpinan ISIS di Suriah yang meminta jaringan teroris yang terafiliasi dengan ISIS di seluruh dunia untuk melakukan penyerangan juga diduga menjadi penyebab.

Meski demikian, Dedi mengungkapkan pihaknya masih mendalami motif dari kasus-kasus tersebut.

Pada Selasa (12/3/2019), polisi menangkap terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) di Sibolga, Sumatera Utara.

Baca juga: Total Ada 7 Terduga Teroris yang Ditangkap Terkait Jaringan Husain di Sibolga

Husain bersama 6 rekannya diduga bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Polisi juga telah menangkap terduga teroris RG alias R alias AR yang disebut telah terpapar paham ISIS. RG ditangkap di Bagan, Rokan Hilir, Riau, pada Kamis (14/3/2019) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com