Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tekankan Sinergi APBN dan Swasta dalam Pembangunan

Kompas.com - 06/03/2019, 12:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa APBN memiliki keterbatasan. Oleh sebab itu, inovasi pembiayaan program harus dilakukan.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

"Saya selalu menekankan, APBN jelas memiliki keterbatasan. Untuk itu, harus diciptakan inovasi sinergi yang melibatkan dunia swasta," ujar Presiden Jokowi.

Beberapa sektor, kata Kepala Negara, dapat menyinergiskan kekuatan APBN dan swasta, yakni investasi serta ekspor.

Baca juga: Jawara Betawi: Pendekar Silat Wajib Dukung Jokowi-Maruf

Presiden yakin apabila APBN dan swasta berkolaborasi di dua sektor itu, selain dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, juga bisa berkontribusi bagi pengurangan angka pengangguran.

"Berbagai reformasi demi peningkatan investasi dan ekspor harus terus digulirkan untuk memperkuat sebuah kepercayaan para pelaku usaha," ujar Presiden.

"Hal ini agar bisa menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Presiden #JusufKalla menegaskan kampanye hitam yang menyebut pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma&#39;ruf akan menghapus pendidikan agama dan pesantren jika terpilih adalah hoaks.<br /> <br /> Terkait viralnya video #kampanyehitam di #Makassar yang mengatakan pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi jadi presiden kembali, Wapres mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya isu yang diedarkan oleh pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com